Selasa 06 Dec 2016 06:25 WIB

Gandeng Masjid, Suporter Liverpool dan Everton Salurkan Bantuan Makanan

Rep: Noer Qomariah/ Red: Agung Sasongko
Kelompok Penggemar Liverpool (Spirit of Shankly-SOS)- Everton (Everton Supporters Trust-EST) menjalin bekerjasama dengan Masjid Abdullah Qulliam di Brougham Terrace, West Derby Road Kensington untuk pengumpulan makanan bagi mereka yang tak mampu.
Foto: worldbulletin
Kelompok Penggemar Liverpool (Spirit of Shankly-SOS)- Everton (Everton Supporters Trust-EST) menjalin bekerjasama dengan Masjid Abdullah Qulliam di Brougham Terrace, West Derby Road Kensington untuk pengumpulan makanan bagi mereka yang tak mampu.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Kelompok Penggemar Liverpool (Spirit of Shankly-SOS)- Everton (Everton Supporters Trust-EST) menjalin bekerjasama dengan Masjid Abdullah Qulliam di Brougham Terrace, West Derby Road Kensington untuk pengumpulan makanan bagi mereka yang tak mampu.

Pendiri dan CEO dari Abdullah Quilliam Society, Mumin Khan mengatakan yang terpenting tentang masjid ini adalah sesuatu yang dimulai dari amal. Qulliam membuka masjid ini pada 1899 dan mulai memberi makan orang miskin di lingkungan tersebut.

“Karena ia mencintai orang di lingkungan tersebut ini adalah mengapa kami ingin bergabung adalah mengapa kami ingin bergabung dengan proyek bank makanan. Karena fitur dasar islam adalah untuk mencintai, bersikap baik, dan membantu tetangga, teman-teman, dan orang-orang yang membutuhkan,” ujar Khan, dilansir dari World Bulletin, Selasa (6/12).

Sedangkan anggota komite SOS, Ian Bryne mengatakan ia mencoba untuk mengintegrasikan komunitas Muslim dengan masyarakat Liverpool yang lebih luas sehingga ada kohesi sosial. “Ini membantu untuk membasmi sayap kanan ‘Islamophobia’ yang tersebar di beberapa tempat,” kata Bryne.

Sementara itu EST Disability and Equality Officer, Dave Kelly menambahkan dengan sengaja mengatur bank makanan untuk menjadi sebuah organisasi yang inklusif dan tidak mendiskriminasi siapapun dengan cara apapun.

“Kami ingin menyelaraskan seluruh masyarakat terlepas dari politik, ras, atau agama,” kata Kelly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement