Senin 05 Dec 2016 11:33 WIB

Literasi Alquran Siswa SMA Belum Menggembirakan

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ani Nursalikah
Sejumlah siswa membaca Alquran berjamaah
Foto: Antara/Feny Selly
Sejumlah siswa membaca Alquran berjamaah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Alquran UIN Syarif Hidayatullah Muchlis Muhammad Hanafi menilai tingkat literasi Alquran siswa SMA nasional yang berada di level sedang belum menggembirakan.

Ia mengaku belum tahu metode yang digunakan untuk mengukur indeks literasi Alquran siswa SMA oleh Kementerian Agama. Kementerian Agama mengukur indeks literasi Alquran siswa SMA nasional sebesar 2,44 atau sedang.

"Ini jadi keprihatinan bersama yang harus dicarikan solusinya. Karena kapan lagi anak-anak belajar mengaji selain di masa muda. Pada masa muda inilah kecintaan membaca dan menghafal Alquran ditanamkan. Jangan mengulang kesalahan sebelumnya dimana banyak yang belajar mengaji saat usia sudah tidak muda," ujar Muchlis, Senin (5/12).

Menurutnya, jalan keluar hal ini harus dilakukan bersama, tidak bisa mengandalkan pemerintah saja. Perlu ada kebijakan afirmatif melalui Kemendikbud karena penelitian ini objeknya siswa siswi SMA. Dalam hal ini Kemenag juga harus ikut bertanggungjawab sehingga harus ada kebijakan afirmatif untuk menggalakkan kemampuan baca tulis Alquran di SMA. "Selama siswa siswi SMA itu Muslim, mereka harus bisa membaca Alquran," kata Muchlis.

Ke dua, partisipasi masyarakat dan keluarga dalam mengentaskan buta huruf Alquran. Program Maghrib Mengaji yang digulirkan Kemenag perlu dikuatkan lagi.

Pusat Litbang Lektur dan Khazanah Keagamaan Kementerian Agama telah melakukan penelitian Indeks Literasi Alquran Siswa SMA. Dalam skala penilian satu sampai lima, penelitian ini menemukan indeks literasi Alquran siswa SMA secara nasional berada dalam kondisi sedang dengan indeks rata-rata 2,44.

Penelitian yang dilakukan pada 2016, bertujuan mengevaluasi berbagai aspek kemampuan dalam literasi Alquran. Penelitian ini dilakukan terhadap 3.710.069 siswa SMA negeri atau swasta dari total populasi siswa SMA sekitar tujuh juta siswa di seluruh Indonesia.

Ada empat aspek yang dinilai, yaitu membaca (indeks 2,59) dan menulis (2,2) dimana keduanya masuk kategori sedang. Aspek mengartikan bacaan Alquran berada dalam kategori rendah (1,87), dan aspek menghafal dalam kategori tinggi (3,03).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement