REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah masjid di Ibu Kota, Jakarta, menampung para peserta Aksi Super Damai Bela Islam III yang diagendakan Jumat, 2 Desember (0212) yang berasal dari sejumlah daerah di Tanah Air.
"Kami sudah menyiapkan sejumlah keperluan bagi peserta yang akan ikut Aksi Super Damai Bela Islam III Jumat besok, di Monas," ungkap Amiruddin, penjaga Masjid Jami' Matraman, Jakarta Timur, Kamis (1/12).
Pihak masjid menyediakan makan dan minum serta keperluan lain peserta Aksi Super Damai Bela Islam III tersebut. Sebelumnya, pada kegiatan serupa yang digelar pada 4 November lalu, pihak masjid juga menerima peserta serupa.
Dia menjelaskan semua keperluan bagi para jamaah merupakan sumbangan dari para donatur yang ada di wilayah sekitar masjid. "Untuk besok lebih banyak pesertanya, bukan hanya dari Palembang, tetapi juga dari Bangka Belitung, Lampung, Riau, dan lainnya."
Sekretaris Jenderal Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Fokal IMM) Azrul Tanjung meminta agar kasus penistaan agama yang melibatkan calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, segera diselesaikan.
"Bagi umat Islam ini sudah jelas, kenapa? karena Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai wadah bernaungnya ormas Islam sudah menyatakan bahwa ini sebuah penistaan dan kami sudah meyakini hal itu," ujar Azrul dalam diskusi.
Hal itu juga didukung secara terang benderang oleh ormas Islam seperti Muhammadiyah dan Nadhatul Ulama, serta gerakan yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pembela Fatwa MUI. Azrul menegaskan, tidak boleh ada seorang pun yang boleh menistakan agama baik itu Islam, Kristen, Katolik dan sebagainya.
"Jadi siapapun, bukan hanya Ahok, jika ada yang menistakan agama maka melanggar hukum karena hal itu sudah jelas dalam UUD 1945 dan sila pertama Pancasila," ungkap Azrul Tanjung menambahkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
