Kamis 01 Dec 2016 14:10 WIB

Teknologi Cara Terbaik Perempuan Gaza Dapatkan Pekerjaan

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Wanita-wanita Palestina berdoa setelah shalat Idul Adha di daerah Suq Nusirot, Gaza Tengah, Jumat (25/10)
Foto: Reuters/Ibraheem Abu Mustafa
Wanita-wanita Palestina berdoa setelah shalat Idul Adha di daerah Suq Nusirot, Gaza Tengah, Jumat (25/10)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang wanita muda Joumana Sroor  membentuk sebuah wadah pelatihan Gaza Sky Geeks bagi perempuan Gaza. Sroor telah mempelajari koding komputer sejak berusia 12 tahun.

Bersama tiga orang temannya saat usia 15 tahun membuat sebuah prototipe aplikasi website yang dikenal dengan early alert yang dapat digunakan untuk pengguna lalu lintas agar terhindar dari kecelakaan dan kejahatan yang terjadi di dekatnya.

Meskipun dia tidak selalu berhasil dalam menemukan teknologi terbaru di Gaza tetapi dia memiliki ruang kerja yang nyaman.  "Orang-orang di sini seperti keluarga kedua saya," kata Sroor kepada Al Jazirah. Dia bekerja bersama dengan desainer Palestina, pengembang dan pekerja lepas  setiap hari dengan memanfaatkan program komputer.

Organisasi yang terbentuk sejak 2011 ini mendapat dukungan dana dari Google senilai 900 ribu dollar AS. Menurut Koordinator Media Sosial Dalia Shurrab organisasi ini terus berkembang hingga di tahu 2013 empat perusahaan berinvestasi dari 30 ribu dollar AS hingga 65 ribu dollar AS.

Gaza Sky Geeks fokus pada pengembangan keahlian perempuan untuk mengurangi kesenjangan jender di dunia teknologi. Organisasi ini telah mendukung partisipasi perempuan di Gaza dalam kontes global yang disebut "Technovation Challenge". Program ini dirancang untuk memperkenalkan wanita muda mempelajari koding.

Sebanyak 20 wanita muda asal Gaza, sebagian besar tidak memiliki latar belakang sebelumnya dalam pemrograman, berpartisipasi dalam kompetisi empat bulan antara Januari dan April tahun ini. Mereka bertanding dengan mmebuat ide aplikasi website arau aplikasi ponsel untuk membantu memecahkan masalah masyarakat di Gaza.

Mereka juga mendesain dan merencanakan teknis bisnis program tersebut. Mantan kepala perempuan dan bimbingan pemrograman  Gaza Sky Geeks Mai Temraz menyediakan ruang kerja dan pelatih bagi mereka.

Temraz mengatakan hasil kerja mereka menjanjikan meskipun tidak ada tim berhasil sampai ke final.

"Dengan angka pengangguran yang tinggi seperti di Gaza, teknologi adalah cara yang baik untuk anak perempuan untuk mendapatkan pekerjaan. Kami sedang berusaha untuk membangun komunitas di sini untuk membantu mereka," kata Temraz.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement