REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan bangsa Indonesia memiliki beragam bahasa daerah, suku dan agama, tetapi semuanya tidak bisa dipecah belah. Hal ini karena bangsa Indonesia memiliki kekuatan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi pemersatu bangsa.
Menurut Gatot, Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan dan juga kekuatan yang luar biasa. Akan tetapi sangat lemah dalam mengatasi egonya sendiri. Sehingga inilah yang menurut dia patut dikhawatirkan dan harus segera disadari oleh seluruh masyarakat Indonesia. Jika tidak maka ini menjadi kelemahan Indonesia untuk terus menerus diadu domba.
"Kita ini bangsa yang besar, namun memiliki kelemahan yaitu orang-orang Indonesia memiliki ego ke-aku-an yang sangat tinggi. Ini perlu diwaspadai, jangan sampai mudah diadu domba dan terpecah belah," ujar Gatot melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (29/11).
Gatot mencontohkan, beberapa negara Arab yang saat ini mengalami konflik perang saudara juga dipicu oleh konflik di dalam negerinya yang tidak kunjung usai. Sehingga menjadikan alasan bagi negara lain untuk ikut campur urusan dalam negeri terutama terkait dengan kepentingan sumber energi di negara tersebut.
Indonesia, kata dia, sudah pasti menjadi negeri yang banyak diincar oleh negara lain karena sumber daya alamnya yang melimpah ruah. Hal ini juga sudah pernah disampaikan oleh Presiden RI pertama Soekarno puluhan tahun silam yakni suatu hari nanti negara lain akan iri dengan kekayaan alam Indonesia. Presiden Joko Widodo saat pertama kali dilantik mengatakan hal yang serupa bahwa kekayaan alam ini justru bisa saja menjadi petaka.
Oleh karena itu, Gatot menyampaikan harapannya agar generasi penerus bangsa ini tak mudah diadu domba dan terpecah belah. Dia berharap agar bangsa Indonesia mampu menjaga keutuhan dan kekuatan Bhineka Tunggal Ika di dalam jiwanya. "Apabila kita tidak sadar, maka kita sudah tergalang. Inilah perlunya anak bangsa bersatu, berjuang, dan gotong royong agar NKRI tidak terpecah belah," ujar dia.