REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesantren siap membantu pemerintah merehabilitasi pengguna narkoba dan melakukan deradikalisasi melalui dakwah Islam yang rahmatan lil alamin kepada generasi muda.
Ketua Tanfidziyah PCNU Bangil KH Najib Syafi'i mengakui, narkoba dan miras adalah sumber segala persoalan. Pesantren siap menampung dan merehabilitas pengguna narkoba.
Ini masalah darurat dan para kiai ingin pemerintah menangani ini dari hulu ke hilir mulai dari aksi preventif, pembinaan, dan penanganan. Para kiai berharap ini akan dibawa ke undang-undang yang lebih efektif ke depan.
Tahun ini bisa jadi momentum untuk menangani aneka persoalan bangsa bersama-sama. Pun terorisme yang harus ditangani dari awal dan penyelesaiannya melalui deradikalisasi.
''Kami siap memberi pemahaman kepada para pemuda tentang Islam yang rahmatan lil alamin itu seperti apa. Ini jadi problem. Banyak anak muda yang salah pahami,'' ungkap Kiai Najib Syafi'i di akhir Halaqah Tabayyun Konstitusi Ulama Rakyat yang digelar PKB di Kemayoran, Jakarta, Selasa (29/11).
Penangan terorisme pun harus tepat. Jangan sampai ada undang-undang tapi terorisme malah subur. Hal ini harus diantisipasi dan harus ditangani dengan tepat. Sekjen PKB Abdul Kadir Karding menambahkan, pesantren siap ikut menangani pengguna narkoba.
Kalau terorisme, salah satu persoalannya adalah salah tafsir agama. Para kiai akan mendakwahkan Islam yang sejuk dan damai. ''Kami siapkan ini sebagai jalan atasi deradikalisasi. Jadi memoderasi paham-paham radikal,'' kata Abdul Kadir Karding menjelaskan.