Senin 28 Nov 2016 16:21 WIB

Siap Menjalani Abad Kedua untuk Muhammadiyah Berkemajuan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Damanhuri Zuhri
Peringatan Milad Seabad Muhammadiyah yang dihadiri oleh sekitar seratus ribu peserta di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (18/11).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Peringatan Milad Seabad Muhammadiyah yang dihadiri oleh sekitar seratus ribu peserta di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Ahad (18/11). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejarah mencatat, pada 8 Dzulhijjah 1330 atau 18 November 1912, KH Ahmad Dahlan memprakarsai Muhammadiyah di Kampung Kauman, Yogyakarta. Persyarikatan yang mulanya pada era penjajahan Belanda itu kini telah melewati usia satu abad.

Dengan mengusung semangat progresif dan mashlahat bagi semua, organisasi ini siap menapaki abad keduanya. Hal itu disampaikan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Ahad (27/11) lalu merupakan hari puncak perayaan milad Muhammadiyah ke-104 tahun. Lokasinya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Tema milad kali ini adalah “Membangun Karakter Indonesia yang Berkemajuan.”

Jumlah peserta yang memenuhi Stadion Bangkalan hari itu dua kali lipat dari prediksi semula. Ada sekitar 55 ribu orang Islam datang dari berbagai penjuru Tanah Air untuk bergembira dan bersyukur bersama. Kenyataan ini membuat Haedar terharu. Bahkan, kenang dia, air mata tanpa terasa menetes di saat ia menyampaikan kata sambutan di atas panggung.

Panji-panji Muhammadiyah berkibaran gagah siang itu. Lautan manusia berkumpul tertib. Begitu penuhnya, sampai-sampai panitia terpaksa mengarahkan bus-bus pengantar untuk parkir jauh dari lokasi. Sebab, stadion itu tak lagi bisa menampung jumlah peserta, yang membludak hingga ke area parkir mobil.

Rangkaian milad kian meriah dengan pawai Hizbul Wathan (HW), atraksi dari Tapak Suci Muhammadiyah, serta pertunjukan seni-budaya. Sejumlah pejabat pemerintahan pusat maupun daerah dan provinsi ikut menyaksikan jalannya acara.

“Saya melihat massa Muhammadiyah yang begitu banyak datang dari daerah-daerah. Untuk parkir saja, mereka harus jalan kaki jauh ke stadion. Kemudian, di stadion Bangkalan yang luar biasa padat itu, mereka tertib, khusyuk. Saya sebagai pimpinan, merasa tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan spirit warga Muhammadiyah,” papar Haedar Nashir saat dihubungi dari Jakarta, Senin (28/11).

Memasuki usia ke-104 tahun, lanjut Haedar, Muhammadiyah sedang dan akan terus memobilisasi potensi. Seluruh warga ingin menjadikan Muhammadiyah yang berkemajuan. Artinya, menurut Haedar, persyarikatan mesti memiliki daya jelajah yang semakin luas dan kuat. Targetnya, dalam empat tahun ke depan Muhammadiyah bisa mewujudkan pusat-pusat keunggulan.

“Muhammadiyah berkemajuan itu adalah Muhammadiyah yang punya pusat-pusat keunggulan. Kita sekarang punya berbagai amal usaha di bidang pendidikan, pelayanan kesehatan, dan sosial. Sekarang ditambah lagi dengan menggerakkan roda bisnis dan ekonomi. Insya Allah, itu akan menjadi kekuatan kemandirian Muhammadiyah,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement