Kamis 24 Nov 2016 21:30 WIB

Keunikan Menara Kudus

Rep: Yusuf Assidiq/ Red: Agung Sasongko
Masjid Menara Kudus
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Masjid Menara Kudus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Denys Lombard pernah menulis bahwa Kota Kudus mengambil nama dari Al-Quds, nama lain dari Yerusalem yang artinya kota suci. Di kota inilah Masjid Menara Kudus berdiri. Keberadaannya melambangkan secara visual peralihan kepercayaan masyarakat dari Hindu-Buddha ke Islam.

Kalau dicermati secara saksama, bentuk menara masjid sangat mirip dengan candi. Banyak pengamat memberikan komentar seputar bentuk menara yang unik itu. Ada yang mengatakan bentuknya mirip dengan candi-candi di Jawa Timur pada masa Majapahit dengan penambahan beberapa bagian sesuai dengan fungsinya.

Ada pula yang berpendapat, beberapa gapura di sekitar menara yang bentuknya mirip bangunan kulkul di Bali, mengindikasikan menara itu tidak hanya dipengaruhi candi-candi di Jawa Timur. Di dalam kulkul terdapat kentungan yang dipukul untuk menyampaikan informasi kepada penduduk sekitar.

Hal yang sama juga terdapat di Menara Kudus. Di bagian atas menara ini, diletakkan bedug dan kentungan yang dipukul sebagai tanda datangnya waktu-waktu tertentu. Pendapat yang kedua ini menegaskan bahwa Menara Kudus terpengaruh oleh arsitektur Hindu Bali.

Ada elemen lain yang membuat bangunan berbentuk candi itu bertambah unik, yaitu bagian kepala menara yang berbentuk atap tumpang atau tajuk dari kayu jati dengan empat saka guru yang menopangnya. Itu adalah atap khas rumah Jawa-Hindu yang setelah diadaptasi oleh ajaran Islam mengandung makna iman, Islam, dan ihsan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement