Kamis 24 Nov 2016 19:38 WIB

Panglima Berharap Demo 2 Desember Diganti dengan Doa Bersama

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Jenderal Gatot Nurmantyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengajak seluruh pendemo 2 Desember untuk mengurungkan niatnya dan ikut melakukan doa bersama pada 30 November di Monas, Jakarta, demi kemaslahatan Indonesia. Tidak hanya itu, Gatot juga mengajak, seluruh masyarakat di daerah lain, untuk juga berkumpul bersama-sama melakukan doa bersama dan menunjukan bahwa masyarakat bersatu dengan ikat kepala merat-putih.

Dikatakan Gatot, demonstrasi pada 2 Desember dapat "berubah" menjadi doa bersama secara bergantian dari semua kalangan pemuka agama. "Mari kita bersama-sama di Monas nanti tanggal 30 jam 7 pagi, isinya ada pembacaan puisi, mengindahkan Indonesia. Berdoa bersama-sama secara bergantian untuk Indonesia," tutur dia usai menghadiri rapat koordinasi gubernur se-Indonesia di kantor Kemendagri, Jakarta, Kamis (24/11).

Menurut Gatot, masyarakat tentu harus berpikir ulang untuk melakukan demonstrasi pada 2 Desember. Dia juga mempertanyakan tujuan masyarakat yang ingin melakukan demo kembali. Sebab, proses hukum atas kasus penistaan agama oleh Ahok itu terus diproses oleh kepolisian.

"Yang akan demo, untuk apa? Sudah. Demonstrasi ini sudah selesai. Alangkah indahnya kalau tanggal 2 itu memperkuat apa yang sudah menjadi cap internasional bahwa Indonesia adalah penduduk mayoritas Islam yang damai," tutur dia.

Dikatakan Gatot, jika muncul demonstrasi yang alasannya ingin menjatuhkan pihak-pihak pelindung Ahok, tentu demo tersebut sudah tidak murni dari hati nurani. Menurut dia, kalau keinginan menggulingkan Ahok itu begitu kuat, tentu mengindikasikan adanya intervensi dari pihak asing.

Alasan Gatot berpikir demikian, karena informasi terkait penganiayaan Habib Rizieq oleh oknum Kostrad itu ternyata tidak benar. Dia pun menelusuri informasi tersebut. Hasilnya, ternyata ada dua sumber, yakni dari Australia, dan New Jersey, USA.

"Ini yang saya perlu ingatkan. Maka saya sarankan kalau sudah seperti ini. Mari semua anak bangsa bersatu, tunjukan bahwa Indonesia kumpulan patriot sejati," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement