Rabu 23 Nov 2016 17:21 WIB

Muhammadiyah Berharap Dunia Internasional Cegah Penderitaan Muslim Rohingya

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Agung Sasongko
Muslim Rohingya
Foto: Republika
Muslim Rohingya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan, sebagai umat Islam di Indonesia perlu ada kepedulian terhadap nasib saudaranya di negara lain yang masih mengalami diskriminasi.

"Kami berharap bukan hanya Indonesia saja namun  dunia internasional juga melakukan aksi untuk mencegah penderitaan masyarakat di Rakhine lebih lanjut supaya mereka bisa terlindungi hak asasi manusianya. Kami percaya Pemerintah Indonesia mengupayakan hal yang terbaik," ujarnya, Rabu, (23/11).

Muhammadiyah, terang dia, telah mendapat Informasi jika Menteri Luar Negeri sudah berkomunikasi dengan Pemerintah Myanmar. "Kami percaya Pemerintah Indonesia akan melalukan hal-hal tegas dan seksama sekaligus konkrit untuk menyelesaikan masalah di Rakhine."

Ini dilakukan supaya masyarakat di Rakhine tidak lagi mengalami perlakukan yang tak adil. Siapapun manusia, baik Muslim dan non Muslim tidak boleh didiskriminasi, semua harus diperlakukan adil.

Rektor Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka), Suyatno mengatakan, ia memiliki pandangan yang sama dengan Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengenai masalah di negara bagian Rakhine. "Saya kira pandangan beliau sudah cukup mewakili."

Sementara itu,  Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir yang akrab disapa Tata mengatakan, Indonesia terus mengikuti secara dekat berbagai perkembangan di negara bagian Rakhine.

"Kami menyampaikan agar perlindungan dan penghormatan HAM bagi seluruh masyarakat yang ada di Rakhine perlu dilakukan oleh Pemerintah Myanmar. Ini termasuk perlindungan dan penghormatan HAM  minoritas Islam di sana," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement