REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Rumah Zakat (RZ) mendirikan Kampung Sayur untuk melestarikan lingkungan dan menumbuhkan gizi masyarakat di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri. Nurul Puspa Irawati, mulai merintis Kampung Sayur diawali dengan keprihatinannya terhadap sungai di belakang rumah yang kotor dan penuh dengan sampah.
"Saat melihat sungai di belakang rumah yang sangat kotor, munculah ide untuk mengumpulkan sampah-sampah anorganik agar bisa diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual. Kemudian dilanjutkan dengan pengolahan sampah organik menjadi kompos hingga akhirnya terbentuklah Kampung Sayur," ujar Nurul, Senin (21/11).
Kampung Sayur Pohsarang sudah berdiri sejak bulan April 2015 lalu. Meski baru berjalan satu tahun lebih, sudah ada 70 orang anggota di wilayah tersebut yang sudah membudayakan kebun sayur di halaman rumahnya.
Pengembangan Kampung Sayur diawali oleh 8 orang warga Pohsarang. Saat ini, selain di wilayah Pohsarang, ada 250 orang dari 4 desa lain yang juga ikut berpartisipasi di Kampung Sayur ini.
Selain itu, lokasi yang berdekatan dengan Gereja Khatolik Roma memberikan keuntungan tersendiri bagi Kampung Sayur Pohsarang. Sebab setiap akhir pekan banyak wisatawan yang mampir dan membeli beberapa tanaman sayur di sana. Tidak hanya itu, pendeta di Gereja Khatolik Roma juga menjadi salah satu nasabah Bank Sampah dan Kampung Sayur Pohsarang binaan RZ.