Jumat 18 Nov 2016 20:00 WIB

Ini Rahasia Iqra

Alquran
Allah/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Periode kelima, ditandai dengan kejenuhan manusia memuja pikirannya sendiri. Akhirnya, muncul berbagai gerakan dan filsafat yang bertema kemanusiaan, seperti gerakan posmodernisme, new age, dan gerakan humanisme lainnya.

Pada akhirnya, menurut Prof Hull, manusia tidak akan pernah mungkin melepaskan diri dari agama. Persoalannya adalah agama mana yang dapat membimbing ilmu pengetahuan modern? Hipotesis Hull, agama yang tidak sejalan dengan ilmu pengetahuan tidak punya tempat di masa depan.

Prof Hull melihat peluang besar agama Islam untuk menjadi pemandu masyarakat modern, karena doktrinnya tidak bertentangan dengan prinsip sains.

Atas dasar kenyataan ini, Allah swt menyentak manusia dengan perintah Iqra' (Bacalah!) dalam ayat pertama. Tidak lama setelah itu, disusul sumpah Tuhan pertama dalam Alquran, yaitu Nun wa al-qalam wama yasthurun (Nun Demi kalam dan apa yang mereka tulis/QS al-Qalam/68:1). Ayat pertama turun perintah membaca dan sumpah pertama dalam Alquran ialah Demi Pena dan apa yang mereka tulis. Kedua-duanya menjadi simbol pengembangan ilmu pengetahuan.

Seolah-olah Allah Swt menyaratkan segala bentuk kemajuan peradaban dan kemanusiaan syaratnya adalah ilmu pengetahuan. Namun, dalam Alquran tidak cukup hanya dengan membaca (how to read), tetapi juga masih ada tingkatan Iqra' kedua (how to learn or how to think), sebagaimana yang akan dibahas dalam artikel mendatang.

(Bersambung).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement