REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Persyarikatan Muhammadiyah merayakan hari jadinya (milad) ke-104 tahun. Perayaan tersebut berpusat di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, kemarin.
Direktur The Wahid Institute, Yenny Wahid, memandang Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi besar yang konsisten merawat keberagaman di Indonesia. “Saya mengucapkan selamat milad untuk Muhamadiyah yang ke-104 tahun. Jauh sebelum Republik ini lahir, Muhammadiyah telah banyak memberikan kontribusi dalam menata bangun peradaban bangsa ini. Saya berharap, ke depan Muhammadiyah tetap menjadi salah satu pilar kokoh penyangga komitmen demokrasi dan kebinekaan di NKRI,” kata putri mantan presiden Abdurrahman Wahid itu, Kamis (17/11).
Menurut dia, Indonesia saat ini menghadapi beraneka macam tantangan. Bahkan, ada pula ancaman disintegrasi.
Yenny menilai, musuh persatuan bangsa adalah korupsi. Karena itu, korupsi mesti segera dibasmi secara kolaboratif.
“Terus menggaungkan wacana antikorupsi serta memperjuangkan keadilan sosial di masyarakat. Kita berharap tokoh-tokoh Muhamadiyah bisa terus memberi inspirasi di masyarakat,” ujarnya.
Terpisah, kemarin Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir berpidato di hadapan peserta peringatan Milad Muhammadiyah. Ia berharap, lembaganya itu senantiasa membawa pencerahan bagi umat dan bangsa Indonesia.
“Bangkitkan kembali etos yang baik dengan semboyan baru, sedikit bicara, banyak berpikir dan banyak bekerja,” ujar Haedar Nashir.