Kamis 17 Nov 2016 18:37 WIB

Pesantren Sains Bakal Ramaikan Dzikir Nasional 2016

 Dzikir Nasional Republika (ilustrasi)
Dzikir Nasional Republika (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menutup akhir tahun 2016 dan menyambut tahun baru 2017, Harian Republika akan kembali menggelar acara Dzikir Nasional. Sebagaimana acara pada tahun-tahun sebelumnya, sejumlah ulama akan mengisi gelaran acara Dzikir Nasional 2016 ini.

Namun, ada sesuatu yang berbeda pada acara Dzikir Nasional kali ini. Selain acaranya yang berlangsung dua hari, pada Jumat 30 Desember dan Sabtu 31 Desember 2016, Dzikir Nasional 2016 akan diramaikan dengan acara Pesantren Sains dan Matematika.

Menurut Ketua Panitia Dzikir Nasional 2016 Nur Hasan Murtiaji, Pesantren Sains dan Matematika ini merupakan acara yang diperuntukkan bagi anak-anak yang masih bersekolah di tingkat dasar dan menengah. Dalam acara ini mereka bisa belajar ilmu sains dan matematika dengan cara yang menyenangkan.

"Pesan yang ingin kita sampaikan dari acara Pesantren Sains dan Matematika bahwa Islam itu tak hanya bicara ritual ibadah. Islam itu mencakup segala aspek kehidupan, di antaranya juga adalah sangat memperhatikan aspek ilmu pengetahuan," kata Hasan, Kamis (17/11), di Jakarta.

Jika sains dan matematika selama ini dianggap pelajaran yang susah dan rumit, kata Hasan, diharapkan dengan mengikuti acara tersebut anak-anak justru bisa belajar sambil bermain.

Adapun tenaga pengajarnya, Republika menggandeng Klinik Pendidikan MIPA yang diasuh Ridwan Hasan Saputra, trainer olimpiade matematika internasional.

Klinik Pendidikan MIPA (KPM) merupakan lembaga bimbingan belajar yang menerapkan metode seikhlasnya. KPM berlokasi di Ciomas, Bogor, Jawa Barat. KPM sukses mengirimkan siswa-siswanya untuk mengikuti sejumlah kompetisi matematika di level internasional.

Pada 9-13 November 2016, KPM dengan menggandeng Pemerintah Kota Tangerang sukses menggelar acara International Mathematics and Science Olympiade (IMSO) yang diikuti peserta dari 23 negara. Dalam Pesantren Sains dan Matematika, peserta akan belajar dari pagi hari hingga sore. Tempat belajar akan menggunakan area di Masjid At-Tin, Jakarta Timur.

Diharapkan, selepas acara pesantren, peserta yang ditemani orang tuanya berlanjut dengan meramaikan puncak acara Dzikir Nasional pada malam hari ba'da shalat Isya. "Karena Pesatren Sains dan Matematika ini merupakan rangkaian dari kegiatan Dzikir Nasional," kata Hasan yang juga Wakil Pemimpin Redaksi Republika.

Jumlah peserta Pesantren Sains dan Matematika, menurut Ridwan yang juga Tokoh Perubahan Republika 2013 ini, ditargetkan sebanyak 300 anak. "Dalam acara ini, sifatnya eksplorasi dan eksperimen. Tidak hanya duduk saat belajar, tapi ada aktivitasnya," kata Ridwan kepada Republika.

Ridwan menjelaskan, Pesantren Sains dan Matematika ini bertujuan untuk menghubungkan ilmu sains dan matematika dengan keislaman dan ketakwaan. "Setelah mengikuti acara ini, peserta diharapkan menjadi insan yang bertakwa, makin dekat dengan Allah SWT, dan bisa berpikir suprarasional," kata Ridwan.

Dzikir Nasional 2016 mengusung tema Indonesia Ikhlas. "Tema ini dimaksudkan bahwa Indonesia memerlukan kerja ikhlas dari semua pemimpin dan rakyatnya agar bisa keluar dari berbagai persoalan yang dihadapi dan menjadi bangsa dan negara yang maju dan disegani," kata Hasan.

Sejumlah tokoh akan meramaikan Dzikir Nasional 2016. Di antaranya Ustaz Arifin Ilham, Ustaz Yusuf Mansur, Ustaz Tengku Zulkarnain, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin, Peggy Melati Sukma, dan lainnya.

Acara Dzikir Nasional 2016 diharapkan menjadi alternatif terbaik dalam mengisi akhir tahun dan malam pergantian tahun. "Diisi dengan kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti bersyukur dan berzikir kepada Allah SWT. Bukan sebaliknya, melakukan hura-hura dan kesia-siaan," ungkap Hasan menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement