REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi banyaknya penghargaan dan prestasi yang telah diraih Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM). Menurutnya, hal tersebut menjadi bukti bahwa IPM turut berkontribusi dalam mewujudkan misi Indonesia berkemajuan.
Hal tersebut ia utarakan ketika memberi pidato pembukaan dalam Muktamar IPM ke-20 di Samarinda, Kalimantan Timur, Senin (14/11). "Atas nama PP Muhammadiyah, kami menaruh kebanggaan kepada IPM atas tujuh penghargaan yang telah diraih (pada periode 2014-2016),” ucap Haedar.
Seperti diketahui, salah satu penghargaan prestise yang baru saja diraih IPM adalah dinobatkannya mereka sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) terbaik nasional 2016 oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Pada 2015, Kemenpora juga menganugerahkan Penghargaan Pemuda Indonesia (PPI) pada IPM.
Haedar menilai, dicapainya berbagai penghargaan oleh IPM memang tidak melalui proses yang instan. “Tentu semua itu tidak mudah, dibutuhkan kerja keras untuk mendapatkannya,” tuturnya.
Adapun alasan diraihnya penghargaan dan prestasi tersebut, menurut Haedar, tidak terlepas dari profil dan karakter yang dimiliki IPM. Pertama, karakter yang dibentuk dan dibangun IPM bersumber pada al-akhlak al-karimah. “Hal ini sangat sejalan dengan visi pemerintah dalam pembangunan karakter dan revolusi mental,” katanya menjelaskan.
Kedua, lanjutnya, IPM, sebagai sebuah organisasi pemuda yang salah satu misinya adalah membangun dan mengembangkan budaya literasi di kalangan pemuda, remaja, dan pelajar, turut berperan dalam mendidik anak bangsa menjadi generasi cerdas dan berilmu.
Menurutnya, misi IPM dalam menciptakan generasi cerdas dan berilmu akan selalu relevan dan signifikan perannya. "Sebab cerdas dan berilmu merupakan pondasi kuat dan kunci utama membangun Indonesia berkemajuan," ucap Haedar.