Ahad 13 Nov 2016 16:35 WIB

Presiden KAKAMMI: Islam dan Indonesia tak Bisa Dipisahkan

 Presiden Keluarga Alumni KAMMI, Fahri Hamzah.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Presiden Keluarga Alumni KAMMI, Fahri Hamzah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah berpendapat, Islam dan Indonesia adalah dua hal yang tidak pernah bisa dipisahkan. Islam, menurut Fahri menjadi denyut nadi dari kehidupan bangsa, jauh sebelum Indonesia menemukan kemerdekaan.

Ia mengatakan, setelah Indonesia lahir dan menjadi bangsa, religiusitas Islam menjadi pengisi relung pikiran dan renungan para pendiri bangsa dan rakyat Indonesia. Presiden Keluarga Alumni Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) ini mengatakan, Islam juga menjadi warna yang maujud dalam laku aktivitas kebangsaan kita menuju perikehidupan yang paling ideal.

"Pancasila sebagai sebuah manifestasi dari religiusitas agama, terutama Islam dan kesadaran untuk hidup berbangsa tetaplah menjadi gagasan yang unik, asli dan mendekati ideal dan bisa menjadi jawaban atas kegelisahan bangsa kita menghadapi terpa gelombang perubahan ekstrim di berbagai belahan dunia," kata Fahri saat menutup kongres Nasional I Keluarga Alumni KAMMI di Ballroom Hotel Kartika Chandra, Ahad (13/11).

Sebagai sebuah gerakan kaum muda Islam di Indonesia, Keluarga Alumni KAMMI berkomitmen menjaga Indonesia, menjaga perjalanan demokrasi, menjaga kebinekaan, menjaga kibar merah putih. Semua itu. kata dia, sebagai sebuah kesimpulan akhir dari pertanyaan tentang bagaimana anak-anak muda menempatkan Islam dan Indonesia dalam hati dan pikirannya.

"Alumni KAMMI ingin menegaskan diri sebagai sebuah generasi baru Indonesia dan dengan begitu, ingin juga mewakili generasi baru Indonesia yang dengan lantang mampu menyatakan bahwa kitalah para pemilik sah negeri ini," kata Fahri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement