Sabtu 12 Nov 2016 13:00 WIB

Cerita Tentara Muslim di Perang Dunia I

Rep: Fira Nursyabani/ Red: Agung Sasongko
Perang Dunia I
Foto: historyfollower
Perang Dunia I

 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa surat milik tentara Muslim India yang berjuang di Perang Dunia I ditemukan oleh seorang akademisi di Birmingham City University. Dalam surat-surat pribadi yang ditulis pada 1915 itu para tentara India mengungkapkan pengalaman mereka berada di Inggris dan membandingkannya dengan pengalaman di negara asal mereka.

Saat Perang Dunia I, sebanyak 885 ribu tentara Muslim direkrut oleh sekutu. Mayoritas dari mereka belum pernah mengunjungi Eropa sebelumnya.

Salah satu surat yang ditemukan tercatat milik tentara Muslim bernama A Ali. Ali berbicara tentang pengalaman pertamanya berada di London Underground dan pusat perbelanjaan London.

"Kami mengunjungi sebuah toko, tempat 2.000 orang pria dan wanita bekerja dan semuanya bisa dibeli. Tidak perlu bertanya karena harganya tertulis di setiap benda," tulis Ali.

"Kemudian kami pergi dengan kereta yang berjalan di bawah bumi. Itu pengalaman yang aneh dan indah. Mereka menyebutnya kereta bawah tanah," tulisnya lagi.

Ali juga menuliskan pujian khusus kepada petugas kepolisian yang menghormati segala permintaan para tentara Muslim.

"Jika satu polisi mengangkat tangannya ke setiap orang, baik orang itu kaya atau miskin, dia akan tetap mengangkat tangannya sambil berdiri," ujar Ali.

Surat lain ditulis oleh tentara Muslim bernama Abdul Said. Menariknya, ia menuliskan perbandingan antara penjual daging di Inggris dan di India.

"Setiap toko di negara ini diatur sedemikian rupa. Tak peduli pelanggan membeli banyak atau sedikit, penjual akan membungkus barang yang dibeli. Jika Anda memberi tahu penjual bahwa Anda ingin mengirimkannya ke rumah, Anda cukup memberikan alamat dan mereka akan mengantarkannya," tulis Said

"Toko-toko daging di Hindustan sangat kotor, tapi di sini mereka begitu bersih dan rapi. Sama sekali tidak tercium bau," tulisnya lagi.

Dr Islam Issa, seorang dosen Sastra Inggris di Birmingham City University, yang menemukan surat-surat itu, mengatakan para tentara memberikan pemaparan pribadi atas pandangan mereka terhadap Perang Dunia I.

"Ketika saya membaca surat-surat itu, saya mengira akan ada banyak ulasan tentang perang yang suram. Tapi surat itu kebanyakan tentang pengalaman individu yang lumrah," kata Issa, dikutip dari The Independent.

"Anekdot ini membantu saya membuat narasi untuk pameran Stories of Sacrifice. Daripada narasi tentang perang, saya rasa narasi pribadi tentara-tentara Muslim akan lebih menarik," jelasnya.

"Apapun ideologi atau sikap Anda, Anda akhirnya akan menyadari bahwa tentara Muslim itu hanya seorang manusia. Mereka membuat pengorbanan sebagai individu," ungkap Issa.

Stories of Sacrifice merupakan proyek yang dilakukan Issa untuk meneliti cerita individu para tentara Muslim dari Perang Dunia I. Proyek itu akan dipamerkan dalam pameran yang diadakan oleh British Muslim Heritage Centre di Manchester.

 

n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement