Kamis 10 Nov 2016 14:31 WIB

Gratis, Layanan Kemenag untuk Pengukuran Arah Kiblat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Arah Kiblat
Arah Kiblat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama memberikan layanan pengukuran arah kiblat secara gratis. Dengan pengukuran ini diharapkan arah kiblat masjid bisa tepat karena jadi acuan bagi masyarakat.

Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama Muhammadiyah Amin menjelaskan, adalah kewajiban umat Islam untuk shalat menghadap ke kiblat di Masjidil Haram. Salah satu tugas Sub Direktorat Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat Direktorat Urais-Binsyar Ditjen Binas Islam Kemenag adalah pelayanan mengukur arah kiblat masjid-masjid. Kementerian Agama pun memiliki alat untuk itu.

Program ini diutamakan bagi masjid yang baru akan dibangun, meskipun masjid lama tetap bisa memanfaatkan layanan ini. ''Masyarakat bisa mengirimkan surat kepada kami untuk membantu mengukur arah kiblat menggunakan alat dari kami sesuai perhitungan falak arah kiblatm, gratis,'' kata Amin kepada republika.co.id, Kamis (10/11).

Surat masyarakat untuk pengukuran arah kiblat bisa ditujukan ke Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama Jl.MH Thamrin No 6 Jakarta atau fax 021 31907309. Layanan ini tidak hanya berlaku di Jakarta tapi juga di daerah. Untuk masyarakat luar Jakarta, permintaan bantuan pengukuran arah kiblat akan diteruskan ke Kanwil Kemenag di masing-masing daerah untuk ditangani ahli pengukuran kiblat di sana.

Program pengukuran arah kiblat ini sudah berlangsung sejak 2006 saat Bimas Islam terpisah menjadi direktorat tersendiri. Layanan ini juga diselenggarakan untuk meredam isu yang sempat bergulir tentang pergeseran arah kiblat.

''Isu itu sempat ramai. Karena itu kami beri layanan ini berdasarkan ilmu falak, dengan metode dan ilmunya, serta dibantu ada alat,'' kata Amin.

Amin mengetahui memang ada sajadah yang dilengkapi penunjuk arah kiblat. Pengukuran ini mencocokan yang ditunjukkan penunjuk arah di sajadah agar penentuan arah kiblat makin akurat dan tidak bias. Apalagi ini arah kiblat masjid yang jadi acuan masyarakat.

''Kalau masyarakat tidak paham, nanti arahnya melenceng. Kalau alat ukurnya banyak kan jadi makin akurat,'' ungkap Amin.

Di laman resminya, Kementerian Agama menyampaikan, jika masyarakat memerlukan bantuan layanan ini, masyarakat bisa menyampaikan surat. Berdasarkan surat tersebut, Bimas Islam akan menugaskan dua hingga empat orang Subdit Pembinaan Syariah dan Hisab Rukyat untuk melakukan pengukuran.

Saat pengukuran berlangsung, pihak Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) akan menyaksikan proses dan menandatangani berita acara setelah pengukuran selesai di lakukan. Kementerian Agama telah mengukur arah kiblat sekitar 3.000 masjid di seluruh Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement