REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo kembali mengundang para tokoh dari sejumlah ormas Islam ke Istana Merdeka. Kali ini ia melakukan pertemuan dengan tokoh agama dari 17 ormas, antara lain Al Irsyad Al Islamiyah, Jami'atul Washliyah, Majelis Rasulullah, Mathlaul Anwar, Fatayat NU, Muslimat NU, Gerakan Pemuda Anshor dan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI).
Presiden mengawali pertemuan tersebut dengan mengucapkan terima kasih pada pimpinan ormas yang menurutnya telah menyebarkan pesan damai saat aksi massa 4 November lalu. Kemudian, Jokowi menegaskan sikapnya atas aksi massa yang menuntut penegakan hukum atas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama tersebut.
Presiden Jokowi menyatakan, pemerintah tak akan melindungi Basuki Tjahaja Purnama. Karenanya, Presiden berharap masyarakat tak merisaukan hal tersebut dan memercayakan proses yang sedang berjalan.
"Saya mengajak kepada seluruh pimpinan organisasi massa Islam untuk mendinginkan suasana, membangun kedamaian serta mempererat tali persatuan, mempererat ukhuwah kita sehingga ketegangan-ketegangan di masyarakat bisa kita redakan secepatnya," kata Jokowi.
Presiden juga mengajak seluruh umat untuk bersatu dan menunjukkan pada warga dunia bahwa rakyat Indonesia bisa hidup rukun dalam keragaman. Sebelum menutup sambutannya, Jokowi meminta masukan dari berbagai pimpinan ormas mengenai kebijakan yang harus diambil pemerintah ke depan.