REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Baitul Mal Kota Banda Aceh membantu modal usaha 290 usaha mikro yang tersebar di 90 kampUng atau desa pada sembilan kecamatan di ibu kota Provinsi Aceh tersebut. Bantuan modal usaha ini bersumber dari zakat masyarakat yang dihimpun sepanjang tahun 2016.
Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh Safwani Zainun mengatakan, jumlah bantuan modal usaha yang disalurkan mencapai Rp 580 juta. "Setiap usaha mikro mendapat bantuan modal usaha masing-masing Rp2 juta rupiah," kata Safwani Zainun.
Jika diukur dari nominal bantuan modal usaha tersebut, kata dia, tentu nilainya kecil. Namun begitu, Baitul Mal berharap modal usaha tersebut dimanfaatkan dengan sebaiknya untuk meningkatkan usaha penerima manfaat.
"Bantuan modal usaha ini bersumber dari zakat masyarakat yang dihimpun Baitul Mal. Karena itu, kami berharap bantuan dari zakat ini bisa digunakan tepat untuk membantu peningkatan usaha bagi yang menerimanya," kata Safwani.
Safwani mengingatkan, modal usaha yang diberikan harus digunakan untuk hal yang produktif. Dengan demikian, usaha mikro yang dilakoni penerima zakat bisa mendorong peningkatan ekonomi.
"Modal usaha diberikan ini jangan stagnan, tetapi hendaknya digunakan untuk hal produktif dan berputar, sehingga meningkatkan usaha. Dengan demikian tentu berdampak pada peningkatan kesejahteraan," katanya.
Dikatakan Safwani, pihaknya akan terus menggali potensi zakat yang ada di Kota Banda Aceh. Selain itu, pihaknya juga mengimbau masyarakat menyalurkan zakatnya melalui Baitul Mal.
Oleh karena itu, dia mengajak, masyarakat memercayakan penyaluran zakatnya kepada Baitul Mal Kota Banda Aceh, sehingga zakat tersebut bisa bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan. "Zakat tersebut akan kami salurkan untuk hal yang sifatnya produktif yang bisa meningkatkan ekonomi masyarakat. Dengan demikian, kegiatan ini bisa membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan," kata Safwani.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
