REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada abad ke-8 M hasil karya kedokteran yang sama sekali baru dikenal dicetuskan oleh ilmuwan Muslim. Tokoh terkemuka penulis ilmu kedokteran ialah Abu Bakr Muhammad ibn Zakariya ar-Razi (Rhazes) dan Abu Ali al-Husain ibn Sina (Avicenna). Potret ar-Razi dan Ibn Sina menghiasi dinding auditorium sekolah kedokteran universitas Paris hingga dewasa ini.
M Shoelhi dalam Dari Penakluk Jerussalem Hingga Angka Nol menjelaskan, nama ar-Razi (Rhazes, dikenal di dunia Barat), merujuk ke tempat kelahirannya, yaitu ar-Rayy, tidak jauh dari Teheran.
Selain masyhur dalam ilmu kedokteran, ar-Razi memiliki kemasyhuran dalam ilmu kimia. Tetapi, dalam ilmu kedokteran, mungkin ar-Razi yang terbesar dan paling orisinil.
Seluruh korpus karya al-Razi merupakan mata rantai utama antara pengetahuan keilmiahan zaman pertengahan dan awal Renaisans dengan sains zaman klasik.
Ar-Razi membuat klasifikasi zat medika yang ada di dalam alam. Karya ini khusus luar biasa sebab berdasar pada sifat-sifat medika zat itu sendiri dan sama sekali bebas dari alegori dan mistisisme yang lazim pada masa itu. Berikut tiga warisan intelektual ar-Razi untuk peradaban manusia.