REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gema sholawat dilantunkan puluhan anak yatim bersama Menteri Sosial Khofifah Indra Parawansa di Balai Diklat Kementerian Sosial, Radio Dalam, Jakarta Selatan, Sabtu (5/11). Sholawat dilantunkan sebelum Khofifah secara resmi membuka kompetisi Olimpiade Genius Nasional bidang matematika untuk anak yatim yang digelar lembaga amil zakat nasional Yatim Mandiri bekerja sama dengan Mandiri Amal Insani pada 4-6 November.
Para anak yatim yang rata-rata usia sekolah dasar itu pun melantunkan sholawat untuk Nabi Muhammad SAW dengan antusias. "Anak-anak itu masih dalam keadaan bersih dan suci, dengan Sholawat insha allah Rasulullah bersama kita dan kita dapat syafaatnya, Allah damaikan kita semua, bisa sekolah setinggi-tingginya," ujar Khofifah di sela sambutannya.
Khofifah menyambut baik kegiatan semacam ini yang merupakan upaya untuk menyiapkan anak-anak yatim yang berasal dari keluaga kurang mampu untuk meraih masa depan yang lebih cemerlang. Menurutnya, anak yatim dari keluaga kurang mampu merupakan salah satu kelompok rentan yang jika tidak disiapkan akses perlindungan dan mekanisme pendampingannya.
"Hari ini ada ruang dari Yatim Mandiri bahkan sampai tahapan olimpiade matematika, artinya ini untuk bisa menyaring, menyiapkan anak yang bisa disiapkan masa depannya dengan lebih cemerlang," kata Khofifah.
Karenanya, Pemerintah pun menurutnya terus mendukung kegiatan semacam ini dan mendorong keterlibatan sektor swasta lainnya dalam upaya Pemerintah menyiapkan sumber daya manusia di Indonesia, termasuk para anak yatim. Terlebih anak yatim di Indonesia banyak jumlahnya. Namun, tidak semua panti asuhan bisa menyiapkan pendidikan hingga perguruan tinggi.
Ketua Dewan Pembina Yatim Mandiri Nur Hidayat mengatakan para anak yatim yang mengikuti olimpiade genius nasional itu disiapkan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas. Nantinya para anak usia sekolah dasar ini, akan melanjutkan pendidikan di sekolah yang dibina Yatim Mandiri secara gratis hingga jenjang yang lebih tinggi.
"Mengajak mereka mengubah mindset agar tidak hopeless, punya cita-cita yang tinggi, dan bekal ke mereka untuk hidup lebih mandiri," kata Nur Hidayat.
Adapun peserta Olimpiade Genius Nasional hari ini ada kurang lebih 80 anak. Jumlah ini merupakan hasil seleksi nasional yang diikuti 3.766 siswa dari 318 sanggar atau rumah belajar anak yatim dhuafa yang berasal dari berbagai penjuru tanah air.