Kamis 03 Nov 2016 10:31 WIB

Gim Online Syariah Mulai Dirintis

Anak bermain video games. Ilustrasi
Foto: Antara
Anak bermain video games. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Institut Pertanian Bogor menggagas permainan Game Online Syariah yang dapat meminimalkan dampak negatif dari permainan 'game Pokemon Go' yang sedang digemari banyak orang di dunia.

"Game online ini berkosep Pokemon Go dengan menjalankan aturan Islam yang menjamin keamanan dan kemanfaatan bagi penggunanya," kata Muhammad Yusuf, mahasiswa Departemen Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB, salah satu penggagas game Pokemon GoS di Bogor, Rabu (2/11).

Yusuf bersama Adih dari Fakultas Peternakan menyebutkan gagasan baru dari game Pokemon GoS untuk meminimalisir dampak negatif penggunaan Pokemon Go. Hasil penelitian di Amerika, anak berusia 12 hingga 18 tahun rata-rata menghabiskan wkatu 5,5 jam di rumah untuk menonton televisi, memainkan video game, dan menjelajahi internet.

Dari hasil penelitian itu, sekitar enam persen pengguna internet mengalami ketergantungan game online. Gamers sebutan bagi penyuka game online mengalami gejala yang sama dengan ketergantungan obat bius yakni lupa waktu dalam bermain game online.

"Beberapa media telah memberitakan terkait dampak penggunana Pokemon Go dari skala ringan hingga berat. Bahkan tidak tanggung-tanggung dampaknya dapat menghilangkan nyawa pemainnya, karena terlalu fokus bermain tidak memperhatikan situasi di sekitarnya," kata Yusuf.

Melihat fenomena tersebut, Yusuf dan Adih menggagas permainan 'game Pokemon GoS' sebagai inovasi alternatif Pokemon Go. Ia menjelaskan, Pokemon GoS adalah sebuah game online sejenis Pokemon Go yang menggunakan sistem kendali warning atau peringatan berbasis Islami yang bertujuan untuk memberikan kemudahan dan jaminan keselahatan, kebermanfaatan, dan keuntungan bagi penggunanya.

Pengguna Pokemon GoS diberikan fasilitas permainan online berupa kendali peringatan berisi tanda, peringatan waktu, peringatan kondisi tempat, dan peringatan kondisi lingkungan sosial, serta informasi seputar keagamaan yang dikombinaskan dengan permainan.

"Rancangan game ini mirip dengan Pokemon Go, namun dilengkapi dengan sistem peringatan untuk membantu pemain lebih terjamin keselamatannya dan mengedukasi dengan akidah Islam," katanya.

Dengan inovasi yang menarik dan fitur-fitur peringatan yang mendidik, lanjut Yusuf, diharapkan game Pokemon GoS dapat dijadikan sebagai game online yang digemari masyarakat Indonesia khususnya anak-anak dan remaja. "Gagasan gam ini berhasil menjuarai Musabaqah Karya Tulis Ilmiah Alquran IPB ke VIII/2016 sebagai jara tiga," katanya.

Yusuf menambahkan, gam ingress tersebut pertama kali dirilis secara eksklusif untuk perangkat android tanggal 15 November 2012 silam, dan tersedia untuk iOS Apple pada 14 Juli 2014.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement