REPUBLIKA.CO.ID, ANAHEIM-- Di tengah retorika politik yang melibatkan Muslim, orang di seluruh Orange County berkumpul di masjid-masjid lokal untuk memperingati Open Mosque Day yang diadakam secara nasional. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenal Muslim lainnya dengan lebih baik dan belajar tentang realitas Islam secara langsung.
Selain itu, Open Mosque Day ini juga berfungsi untuk memberi kesempatan bagi orang-orang dari agama yang berbeda agar lebih mengenal agama dan budaya Islam. Secara nasional, kegiatan ini diikuti oleh sekitar 500 masjid. Dan untuk di Orange County terdapat 26 masjid lokal yang berpartisipasi.
Lebih dari 50 pengunjung mengunjungi Islamic Institute of Orange County, di mana mereka mengikuti tur, berpartisipasi dalam sesi tanya jawab, mengamati cara Muslim beribadah dan belajar tentang Islam. Imam Islamic Institute of Orange County, Mustafa Umar mengatakan, kegiatan ini merupakan cara yang ampuh untuk menjernihkan kebingungan dan kesalahpahaman tentang Islam melalui percakapan santai.
"Islam telah dipolitisasi terutama selama pemilu ini. Dengan semua retorika Islamophobia, fanatisme anti-Muslim dan kejahatan kebencian yang terjadi terhadap umat Islam. Maka, kegiatan ini, sangat penting bagi masyarakat untuk mengetahui apa itu Islam dan muslim," ujar Umar seperti dilansir muslimvillage.com, Senin (24/10).
Menurutnya, dengan mendatangi masjid dan bertemu Muslim secara pribadi maka dapat mengubah kesan seseorang tentang Islam dan Muslim. Mereka menjadi sadar bahawa apa yang mereka pikrikan selama ini tidak benar. Ia melanjutkan, banyak orang yang tidak tahu tentang Islam tetapi mereka bersikap seolah-olah telah mengenal Islam.
Islamic Institute of Orange County tetap membuka masjid mereka untuk umum walaupun bukan untuk memperingati open mosque day. Masjid ini memiliki sebuah tempat yang terbuka untuk umum pada akhir setiap bulan. Pengunjung dipersilahkan untuk berkeliling atau hanya datang untuk berbicara dengan Muslim. Hal ini dilakukan sebagai upaya berkelanjutan untuk menjangkau masyarakat secara lebih luas.
Ikuti Whatsapp Channel Republika