REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kurun dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, indeks kerukunan umat beragama tahun 2015, masuk ke dalam kategori tinggi. Dari skala 100, maka rata-rata indeks kerukunan adalah 75,36 persen.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam pers briefing dua tahun kerja nyata pemerintahan Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden memaparkan, meningkatnya kehidupan harmonis umat beragama berjalan seiring dengan menurunnya konflik sosial bernuansa keagamaan, pemberdayaan forum-forum kerukunan, berkembangnya kerja sama lintas agama
Dikatakan Menag, sejumlah dialog lintas iman terus dilakukan untuk mewujudkan Indonesia damai dan toleran. Dalam dua tahun terakhir, Kementerian Agama telah menggelar 12 pertemuan dialog kerukunan di berbagai daerah dan dihadiri 2.837 tokoh masyarakat dan pemuda lintas agama.
"Langkah-langkah itu dilengkapi dengan sejumlah penelitian sebagai bahan penyusunan kebijakan terkait peningkatan kualitas kerukunan umat beragama," kata Lukman.
Dalam konteks peningkatan kualitas kehidupan keagamaan, kata dia, Kemenag memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat terhadap layanan kitab suci. Tidak kurang 1,2 juta eksemplar Alquran, 16.624 Alkitab, dan 7.500 Injil telah diadakan untuk didistribusikan selama 2015 dan 2016.
"Bahkan, untuk lebih memudahkan akses masyarakat, Kemenag sudah merilis Al Quran digital yang bisa diakses secara gratis melalui ponsel," ujar Menag di Gedung Bina Graha, kemarin.