Sabtu 22 Oct 2016 12:28 WIB

Allahu Akbar, Indonesia 'Hujan' Shalawat Nariyah 1 Miliar

Santri Ponpes Bahrul Ulum membaca selawat nabi saat upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis (22/10).
Foto: ANTARA FOTO/Syaiful Arif
Santri Ponpes Bahrul Ulum membaca selawat nabi saat upacara peringatan Hari Santri Nasional (HSN) di Lapangan Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Kamis (22/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA – Pada  Jumat (21/10) 2016 Indonesia diguyur 1 miliar Shalawat Nariyah. Pembacaan shalawat Nariyah tersebut serentak dilaksanakan pukul 19.00 WIB. Untuk pertama kalinya, Shalawat Nariyah dibacakan secara kolosal mulai dari Sabang sampai Merauke.

Pembacaan serentak shalawat nariyah dilakukan di kantor-kantor Nahdlatul Ulama dari pusat, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan hingga ke desa-desa. Termasuk di berbagai surau, mushallah, masjid, majelis taklim dan sekolah-sekolah yang berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama serta pondok-pondok pesantren di seluruh wilayah Republik Indonesia. Juga di 24 Negara dimana cabang Nahdlatul Ulama berada.

Kondisi serupa terjadi di Kabupaten Majalenga, dimana Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Majalengka, H. Cece Hidayat mengikuti pembacaan shalawat Nariyah di PCNU Kabupaten Majalengka. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua PCNU, Kiai Harun Bajuri, para kiai, tokoh masyarakat dan sejumlah santri.

Saat dikonfimasi, Cece Hidayat mengapresiasi atas dihelatnya Pembacaan Shalawat Nariyah 1 Miliar yang digagas oleh PBNU. "Saya berharap ini membawa berkah bagi Majalengka dan bangsa Indonesia", harapnya.

Kondisi saat ini kondisi bangsa Indonesaia bisa dibilang rawan, banyak hal yang bisa memicu konflik, masyarakat bertindak emosional, ekonomi yang sulit sangat mungkin memicu masyarakat untuk berbuat tindakan irasional. Maka 1 Miliar Sholawat Nariyah ini diharapkan membawa keberkahan dan semoga bangsa Indonesia bisa selamat dari segala macam bentuk ancaman dan pertikaian, jelas Cece.

Dikutip dari nu.or.id, pembacaan Shalawat Nariyah 1 Miliar dikonsentrasikan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

1. Masjid Sunda Kelapa Jakarta (5.000 jamaah), dihadiri Rais Aam, Dr. KH. Makruf Amin dan Sekjen PBNU, Dr. H. Helmy Faishal Zaini;

2. Ponpes Sunan Drajat Lamongan (10.000 jamaah), dihadiri Wakil Rais Aam PBNU, KH. Miftahul Achyar;

3. Ponpes Lirboyo Kediri (30.000) jamaah, dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA dan Ketua PBNU, Drs. H. Saifullah Yusuf;

4. Ponpes Sidogiri Pasuruan (15.000 jamaah), dihadiri Ketua PBNU. KH. Salim Assegaf;

5. Ponpes Walisongo Situbondo (10.000 jamaah), diwakili oleh Musytasar PBNU KH. Kholil Asad Syamsul Arifin;

6. Ponpes Darussa'adah Gunung Sugeh Lampung tengah (5.000 jamaah), dihadiri Syuriah PBNU Dr. KH. Mujid Quryubi, MH.

7. Lapangan Dome Balikpapan (20.000 jamaah), dihadiri Ketua PBNU KH. Farid Wajdi dan Wasekjen PBNU Ir. H. Suwadi D Pranoto;

8. Ponpes Syaichona Kholil Batu Besaung Kota Samarinda (5.000 jamaah); dihadiri Ketua PBNU KH. Farid Wajdi;

9. Masjid An-Nahdlah PBNU Jakarta, dihadiri KH. A. Manan Ghani dan KH. Maman Imanulhaq.

Keseluruhan shalawat nariyah yang akan dibaca adalah sejumlah 4.444 X 375.000 = 1.666.500.000

sumber : kemenag.go.id

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement