Jumat 21 Oct 2016 15:45 WIB

Bukan Sekadar Al Maidah 51

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Pemimpin yang berilmu (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam sebuah riwayat, salah seorang sahabat, Abu Dzar Al Ghifari, pernah berniat mengajukan diri kepada Rasulullah SAW untuk sebuah jabatan. Pada saat itu, Abu Dzar berkata, "Wahai Rasulullah, tidakkah Anda ingin menjadikanku sebagai pegawai atau pejabat?" Namun, perkataan sahabat dari kabilah Ghifar itu langsung disambut oleh Rasulullah SAW dengan tepukan di bahunya.

Rasullullah SAW langsung bersabda, "Wahai Abu Dzar, kamu ini lemah (untuk memegang jabatan), padahal jabatan merupakan amanah. Pada hari kiamat, ia adalah kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi siapa yang mengambilnya dengan hak dan melaksanakan tugas dengan benar." (HR Muslim).

Dalam hadis itu, Rasulullah SAW memperingatkan jabatan adalah sebuah amanah. Pada hari kiamat kelak, jabatan itu akan diminta tanggung jawabnya. Selain itu, orang yang memegang sebuah jabatan diharapkan adalah orang yang mampu. Abu Dzar Al Ghifari pun, yang dikenal sebagai salah satu sahabat utama Rasulullah SAW dan tidak diragukan lagi ketaatannya kepada Allah SWT, dinilai belum mampu mengemban sebuah jabatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement