REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Muhammadiyah, Anwar Abbas mengaku heran konotasi kata 'SARA' yang belakangan jadi negatif, terutama tentang agama. Padahal, ia merasa membawa nilai-nilai dari agama merupakan sesuatu yang positif, terutama di dunia politik.
"Kalau membawa ajaran agama ke politik bukan berarti salah, justru baik kalau politik didasari nilai agama," katanya, Senin (17/10).
Anwar menjelaskan masyarakat seharusnya bisa membina dan memelihara nilai-nilai yang ada di SARA, bukan malah merasa kalau nilai agama dibawa ke kehidupan menjadi salah. Anwar turut mengingatkan slogan Bersatu Kita Teguh Bercerai Kita Runtuh, dan menjadi konsep yang diusung semua SARA.
Ia mengakui selama ini memang akan selalu ada pihak tertentu yang mencoba mengeksplorasi nilai-nilai baik yang dibawa SARA, dan merubahnya seakan berkonotasi negatif. Terlebih, dalam situasi politik yang tengah memanas, mengingat Indonesia akan memasuki masa-masa Pilkada.
Namun, Anwar mengingatkan tujuan Pilkada adalah agar masyarakat mendapatkan pemimpin baik, sehingga setiap orang harus mengisi Pilkada dengan cara-cara yang baik dan sesuai aturan. Pilkada, lanjut Anwar, dapat terselenggara dengan baik apabila semua menjunjung tinggi ahlakul karimah dan etika.
"Tentu semua orang yang ada di negeri ini harus menghormati UU yang ada dan berlaku, sehingga Pilkada dapat terselenggara dengan baik," ujar Anwar.