Jumat 14 Oct 2016 09:44 WIB

Dimulai dari Menata Manajemen Masjid

 Masjid Jogokariyan Yogyakarta
Foto: masjidjogokariyan.com
Masjid Jogokariyan Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ketua Dewan Suro Takmir Masjid Jogokariyan HM Jazir ASP berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang manajemen Masjid Jogokariyan, terutama dalam rangka upaya mengentaskan kemiskinan melalui masjid.

Dia mengatakan penataan masjid yang kini dijadikan model pemberantasan kemiskinan oleh Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ini dimulai 1999.

Sebagai ketua umum takmir masjid yang dipilih langsung warga masyarakat ketika itu, dia bersama pengurus lainnya mulai melakukan penataan manajemen masjid.

Penataan tersebut antara lain menyentuh profil jamaah guna mengetahui siapa saja dan bagaimana kondisi kehidupan mereka untuk kemudian dibuat peta dakwah dan ditetapkan visi, misi, dan rencana skenario lima tahun ke depan.

"Melalui peta dakwah itu, data base kita tentang penduduk Jogokariyan jauh lebih lengkap dari data yang dimiliki kelurahan karena kita melakukan sensus masjid dua kali dalam setahun supaya kita tahu betul kondisi jamaah kita," kata Jazir menjelaskan.

Dari hasil studi pengurus terhadap semua hal yang terkait dengan kondisi masyarakat Muslim sekitar masjid yang telah berdiri sejak 1966 itulah, lalu ditetapkanlah visi Menuju Jogokariyan Kampung Islami, rencana strategis dan program-program kerja, katanya.

"Jadi semua harus diprogram dengan baik dan dibuatkan strategic planning (rencana strategis)-nya seperti apa. Selama ini, takmir masjid belum membuat rencana strategis melainkan cuma program ," katanya.

Menurut Jazir, para pengurus masjid harus menyusun rencana strategisnya terlebih dahulu karena visi dan misi sudah ditetapkan sebelum melangkah pada program-program kerja yang dijabarkan dalam rencana aksi. "Jadi ada tahapan-tahapan untuk mencapai visi kita itu," katanya.

Dalam perkembangannya, Masjid Jogokariyan yang berdiri di tengah perkampungan berpenduduk 907 kepala keluarga atau 2.973 jiwa sejak setengah abad lalu itu kini berhasil mandiri secara finansial serta memberi manfaat ekonomi, sosial dan budaya yang nyata kepada masyarakat.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement