REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Sebanyak 40 santri Pondok Pesantren Pendidikan Islam Darul Ulum Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar), memperoleh beasiswa pendidikan dari PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (Bank Muamalat). Beasiswa ini bertujuan untuk membantu anak Indonesia agar dapat menggapai cita-citanya.
"Basiswa ini juga merupakan upaya dari kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia," kata Direktur Utama Bank Muamalat, Endy Abdurrahman saat menyalurkan Bantuan Pendidikan di Pondok Pesantren Pendidikan Islam Darul Ulum, di Padang, Kamis (13/10).
Endy mengatakan, beasiswa untuk 40 santri itu merupakan tahap awal di Sumbar dari 2.500 anak yang menerima beasiswa dari bank tersebut di Indonesia. Selain memberikan beasiswa pihaknya juga merenovasi gedung serta melengkapi sarana dan prasarana belajar di pesantren tersebut sehingga santri dapat belajar dengan semangat.
Dikatakan Endy, renovasi serta bantuan sarana dan prasarana belajar tersebut berawal dari data Kemeterian Pendidikan Kebudayaan pada Desember 2014 bahwa sebanyak 310.740 ruang kelas di semua jenjang pendidikan di Indonesia rusak. "Bantuan ini merupakan wujud partisipasi kami untuk membantu pemerintah di sektor pendidikan melalui program Sekolah Prestasi Muamalat," ujarnya.
Dia berharap, bantuan tersebut dapat membantu santri dan pemerintah untuk meningkatkan pendidikan sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, berprestasi serta berakhlak mulia.
Kepala Kantor Cabang Bank Muamalat Padang Nofrianti mengatakan, dipilihnya Pondok Pesantren Pendidikan Islam Darul Ulum sebagai penerima bantuan karena santri pesantren tersebut didominasi oleh santri kurang mampu. "Selain itu, kami melihat sarana dan prasarana belajar masih kurang bahkan dalam proses belajar mengajar santri belajar di lantai," katanya.Dia menilai, santri pasantren tersebut juga memiliki prestasi.
Sementara Ketua Pesantren Pondok Darul Islam Darul Ulum Darmis Muar bersyukur karena bank tersebut dapat mengurangi beban santri serta pihak pesantren. "Santri di pesantren ini sebagian besar berasal dari keluarga dengan perekonomian menengah ke bawah," katanya. Saat ini santri di pesantren tersebut menjadi perwakilan Sumbar regional enam untuk mengikuti Liga Santri tingkat nasional.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
