Kamis 13 Oct 2016 14:03 WIB

Komponis Ini Menjelaskan Keberagaman Muslim Melalui Musik

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agus Yulianto
Kelompok musik sufi islami, Debu. (Ilustrasi
Foto: damanhuri zuhri/republika
Kelompok musik sufi islami, Debu. (Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Ada kelebihan yang dimiliki Mehmet Ali Sanlikol, seorang Muslim yang menjadi guru di Amerika. Pria kelahiran Turki 1974 itu kini,  tinggal di Boston sebagai seorang komponis.

Belum lama ini Sanlikol menceritakan tentang teroris Muslim dan melarang imigrasi Muslim telah menjadi pembicaraan yang konstan di sejumlah media, sehingga menciptakan ketakutan di Amerika. Media mainstream menggambarkan wanita yang berjilbab dan taat merupakan para penganut hukum syariah.

Ia menegaskan, tidak semua Muslim seperti apa yang digambarkan media. "Warisan budaya Islam sangat beragam," katanya sebagaimana dilansir dari PRI, Kamis (13/10).

Untuk menjelaskan apa yang dia maksud, Sanlikol mengajak orang-orang untuk datang ke studio musiknya. Ia mengatakan, akan membicarakan proyek yang sedang dikerjakannya. Proyek tersebut merupakan album barunya yang diberi nama "Resolution."

Dia menyuruh orang-orang mendengarkan sebuah nyanyian di studionya. Nyanyian tersebut berjudul "Whirl Around." Sanlikol mengatakan, menarik diri dari harta dan kecintaan terhadap dunia di dalam Islam disebut sufisme dan tasawuf.

Menurutnya, mungkin seorang sufi yang paling terkenal adalah Jalaluddin Rumi. Rumi adalah cendikiawan terkemuka dan hebat dari Persia. Dia juga seorang teolog dan penyair. "Budaya sufi dan Rumi seorang penyair besar di masa lalu telah memberikan inspirasi kepada seniman seperti saya," kata Sanlikol.

Ia menerangkan, melalui puisi dan budaya mereka, dirinya bisa sampai ke musik reggae, funk dan bisa sampai ke manapun. Hal ini membuktikan budaya dan peradaban Islam sangat banyak dan tidak seperti yang hanya digambarkan media saja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement