Rabu 05 Oct 2016 19:15 WIB

SIMBA Tambah Kepercayaan Masyarakat Berzakat

Rep: Fuji E Permana/ Red: Agung Sasongko
zakat
zakat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Menteri Agama RI, Lukman Hakim Syaifuddin melakukan launching kegiatan entry data Sistem Informasi Manajemen BAZNAS (SIMBA) pada Rabu (5/10). SIMBA diharapkan akan mempu menambah kepercayaan masyarakat dalam bidang zakat.

Ketua BAZNAS, Prof Dr Bambang Sudibyo mengatakan, SIMBA merupakan sistem resmi yang dibangun BAZNAS untuk mengintegrasikan pengelolaan zakat nasional. Menurutnya, SIMBA akan menjadi langkah awal untuk digitalisasi data zakat secara nasional.

"Dengan sistem ini terintegrasi sistem pencatatan dan pelaporan zakat secara nasional," kata Bambang usai melakukan monitoring kegiatan entry data di Gedung Kemenag RI, Rabu (5/10).

Ia menerangkan, sistem zakat secara online dapat mengintegrasikan antara BAZNAS kabupaten/ kota, provinsi dan pusat. Selain itu, akan mengintegrasikan antara BAZNAS dengan Kementrian Agama (Kemenag) karena menggunakan sistem yang sama.

Ia juga menilai, potensi zakat lebih besar di kabupaten dan kota. Di sana ada banyak masjid untuk menghimpun zakat. Kalau semua itu masuk ke dalam sistem. Kemudian bisa terlaporkan agar masyarakat tahu.

"Kalau terintegrasi secara nasional bisa dijadikan satu instrumen, akan bisa digunakan untuk mengentaskan kemiskinan," katanya.

Lembaga Amil Zakat (LAZ) juga diberi kewenangan untuk mengembangkan sistemnya sendiri. Tapi, dikatakan Bambang, mereka harus terintegrasi dan terkoneksi secara online dengan SIMBA. Sehingga, BAZNAS bisa melihat perkembangan pengumpulan zakat yang dilakukan LAZ.

Lukman mengatakan, pada intinya Kemenag mengimbau dan mengharapkan adanya transparansi dan akuntabilitas zakat. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya menumbuhkan kepercayaan masyarakat.

Ia menegaskan, penerapan SIMBA dimaksudkan agar setiap LAZ berkenan melaporkan apa yang mereka lakukan. "Kemudian secara nasional kita bisa mengetahui berapa sebenarnya potensi umat muslim dalam kontribusi mengentaskan kemiskinan," jelasnya.

Kegiatan entry data nasional ke dalam SIMBA berlangsung selama tiga hari sejak Senin (3/10). Kegiatan tersebut melibatkan BAZNAS kabupaten/ kota yang menjadi satu bersama BAZNAS provinsi. Mereka masing-masing memasukan data manual ke dalam SiMBA.

Dalam kegiatan tersebut, data yang dimasukan ke dalam SIMBA meliputi penghimpunan dan penyaluran zakat. Selain itu, data muzaki dan mustahik serta data amil dan lembaga.

Nantinya, akan dihasilkan data pengelolaan zakat nasional periode Januari-Agustus 2016. Data tersebut diharapkan dapat mempermudah penyusunan laporan pengelolaan zakat nasional 2016 sebagaimana amanat UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement