Rabu 05 Oct 2016 13:02 WIB

Bule Ini Mengajar Bahasa Inggris di Ponpes Baitul Quran Singkep

Santri sedang belajar. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Santri sedang belajar. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SINGKEP -- Santri di Pondok Pesantren (Ponpes) Baitul Quran, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau, boleh berbangga. Pasalnya, salah satu tenaga pengajar mereka adalah orang bule asal Jerman yang telah menjadi mualaf setelah menikahi perempuan asal Penuba. Pria bule yang menjadi guru bahasa Inggris itu bernama Warner.

Warner adalah bule asal Jerman, tapi sudah lama tinggal di Kanada, kurang lebih 50 tahun. Ketika singgah dan berwisata di Pulau Penuba Kabupaten Lingga, Werner bertemu dan berkenalan dengan seorang perempuan asal Penuba yang aktif berbahasa Inggris. Selama perkenalan, sang perempuan sambil mengenalkan Islam ke Werner. Akhirnya, Werner tertarik dan memutuskan untuk masuk Islam. Werner resmi menjadi mualaf pertengahan April 2016 lalu. Werner pun menikah dengan perempuan yang spesial tersebut.

Menurut pengasuh pondok Nizar, di Pondok Baitul Quran, Werner mengajar bahasa Inggris. Ini, kata dia, agar para santri bisa aktif berbicara langsung dengan orang asing. "Memang dia belum fasih berbahasa Indonesia, tapi anak-anak sangat antusias. Kita anggap Werner sebagai native speaker-lah di Pondok kita," kata dia. Warner memiliki jadwal mengajar setiap Selasa pukul 13.00 - 14.30.

Dikatakan Zizar, awalnya pihaknya memang tertarik dan meminta agar Werner mengajar di Pondok. Apalagi, Werner pun tinggal bersama istrinye di Dabo. "Karena setiap hari bertemu Werner shalat berjamaah di Masjid Sirajul Huda Kampung Telex, makanya sangat bagas sekali kalau Werner bersedia diajak mengajar di sini. Alhamdulillah Werner bersedia dan tidak mau dibayar alias free," ujarnya.

"Memang harus dipaksa jika mau pandai. Apalagi, ditambah dengan latihan rutin. Di Pesantren kita, Alhamdulilaah santri mukim wajib berbahasa Arab dan Inggris di 3 (tiga) waktu tiap hari minimal 1 (satu) jam. Jam piket pagi, lepas makan siang, dan lepas Maghrib-Isya," katanya.

sumber : kemenag.go.id
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement