REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Pemerintah Valencia telah membatalkan larangan dari yang dibuat perguruan tinggi Diketahui, perguruan tinggi itu tidak memperbolehkan mahasiswanya berhijab. Dengan pembatalan aturan itu, kini mahasiswa muslim di Spanyol sudah bisa mengenakan hijab ke kampus.
Sebelumnya, Takwa Rejeb (22), diminta untuk melepas hijabnya jika ingin mengikuti perkuliahan. Menolak melepas hijab, Rejeb pun memutuskan tidak masuk kuliah selama satu minggu.
Setelah kejadian tersebut, Departemen Pendidikan Daerah Valencia memerintahkan perguruan tinggi Benlliure untuk memungkinkan wanita mengenakan pakaian Muslim di lingkungan sekolah. Dikatakan, keputusan ini didasarkan pada pembicaraan dengan berbagai kalangan pendidikan dan sosial.
"Berita ini telah membuat saya bahagia. Ini perubahan kecil yang berpengaruh besar bagi Muslimah. Ini adalah langkah kecil ke depan sehingga kita bisa menjadi diri kita sendiri," kata Rejeb akhir September lalu dikutip Islamic Life, Rabu (5/10).
Menurut Rejeb, ia baru saja diberitahu bahwa kampus tempatnya belajar telah menetapkan peraturan larangan berhijab sejak 2009. Awalnya, Pemerintah Valencia menutup mata dan telinga terkait adanya larangan itu karena hal tersebut dianggap sebagai hak prerogatif kampus untuk menetapkan aturan sendiri.
Rejeb kemudian melaporkan adanya peraturan diskriminatif tersebut kepada salah satu badan pengawas non-profit di daerah tersebut. Hasinya, dalam jangka panjang, pemerintah daerah menjamin wanita Muslim memiliki hak yang sama dalam pendidikan.