Selasa 04 Oct 2016 19:07 WIB

Jama'ah Muslimin (Hizbullah) dan Untirta Bedah Buku Ash-Shuffah

Bedah buku Ash-Shuffah
Foto: istimewa
Bedah buku Ash-Shuffah

REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Buku 'Ash-Shuffah' adalah sebuah buku yang ditulis oleh Imam Yakhsyallah Mansur, imam ketiga Jama'ah Muslimin (Hizbullah) setelah wafatnya Imam Muhyiddin Hamidy pada Desember 2014. Buku ini, mengungkapkan tentang Ash-Shuffah yang merupakan pusat pendidikan (tarbiyah) di masa Rasulullah SAW. Buku ini juga menjelaskan sistem pendidikan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad dan para sahabatnya.

Bekerja sama dengan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Jama'ah Muslimin (Hizbullah) mengadakan acara membedah buku Ash-Shuffah. Bedah buku diadakan pada Rabu (5/10) pukul 08.00 WIB di masjid Untirta, Serang, Provinsi Banten. Selain menghadirkan penulisnya Imam Yakhsyallah, Rektor Untirta Prof Sholeh Hidayat pun akan tampil sebagai keynote speaker. Pembicara lain dalam bedah buku yaitu Pror Abudin Nata Mpd (Guru besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta), dan Dr Fatah Sulaiman MT (Wakil Rektor I Untirta Serang). Panitia pun telah mengundang ratusan peserta dari kalangan pendidik agama, pondok pesantren, akademisi, dan para dai.

Bedah buku merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan dari taklim wilayah Jama'ah Muslimin (Hizbullah) di Serang, Banten yang pada akhir pekan ini mengadakan long march (gerak jalan) cinta Al-Aqsha dan tablig akbar (8-9 Oktober). Ketua Panitia Taklim Wilayah Basuki Santoso ST mengatakan, buku Ash-Shuffah dipilih karena di dalamnya terdapat sejarah tentang Shuffah yang menjadi pusat pengajaran di masa Nabi Muhammad SAW.

“Diharapkan pesan-pesan di dalam buku tentang Shuffah sebagai pusat pendidikan dan pusat pengkaderan, dapat membangun semangat belajar dan ruhul jihad pada kaum Muslimin. Selain itu, menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas Muslimin. Terutama dalam  menata masyarakat muslim dan membangun peradaban Islam,” katanya dalam keterangannya yang diterima Republika.co.id.

Menurut Basuki, Untirta mengapresiasi penuh acara bedah buku tersebut. Bahkan, Untirta berharap pesan-pesan yang tertera dalam buku bisa diwujudkan dan diamalkan di masa sekarang.

Sementara itu, pada Sabtu malam (8/10), Jama'ah Muslimin (Hizbullah) mengadakan long march (gerak jalan) cinta Masjid Al-Aqsha di malam hari. Gerak jalan cinta Al-Aqsha dimulai pukul 20.00 WIB yang diperkirakan akan diikuti oleh lebih dari 500 peserta pria dan wanita dari wilayah Jakarta dan sekitarnya, terutama dari Banten. Gerak jalan akan menempuh jarak 12 km yang bertolak dari Masjid Agung Ats-Tsauroh dan berakhir di Masjid Raya Al-Bantani Serang.

Untuk acara tablig akbar diadakan Ahad pagi (9/10) bertempat di Masjid Raya Al-Bantani. Tablig akbar ini menghadirkan pembicara utama Imam Jama'ah Muslimim (Hizbullah) Yakhsyallah Mansur, Pembina Pondok Pesantren Al-Fatah Bogor KH Abul Hidayat Saerodjie, ulama Jakarta Syamsuddin Ahmad, serta Ketua Bidang Komunikasi Data dan Informasi MUI Banten KH Zaenal Abidin Suja’i.Lc. Tabligh akbar juga dijadwalkan akan dihadiri oleh Gubernur Banten Rano Karno dan Kapolda Banten.

Acara puncak taklim wilayah Jama'ah Muslimin (Hizbullah)  ini mengusung tema 'Hijrah Menuju Kesatuan Umat dalam Mewujudkan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin dan Upaya Pembebasan Al-Aqsha'. Menurut Basuki, rangkaian acara ini bertujuan untuk menyadarkan kaum Muslimin tentang kondisi Masjid Al-Aqsha di Palestina yang kini berada di bawah kekuasaan bangsa Yahudi, yaitu Israel.

Sejak 2006, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) telah mengkampanyekan tentang kondisi Masjid Al-Aqsha kepada masyarakat luas, Muslimin di Indonesia dan dunia. Mereka gencar melakukan berbagai kegiatan untuk menyosialisasikan pengetahuan dan informasi tentang masjid yang merupakan kiblat pertama umat Islam.

Dalam prinsipnya, Jama'ah Muslimin (Hizbullah) menganut sistem kehidupan berjamaah (bersatu) di bawah satu kepemimpinan seorang imam. Mereka menyerukan kepada seluruh Muslimin di dunia untuk bersatu di bawah satu kepemimpinan, tidak berpecah belah untuk mempraktikkan Alquran dan as-sunnah.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement