Selasa 04 Oct 2016 18:02 WIB

Lazismu Ajak Republika Bersinergi Program

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Dwi Murdaningsih
Direktur utama Lazismu, Andar Nubowo (kanan) bersama Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi.
Foto: istimewa
Direktur utama Lazismu, Andar Nubowo (kanan) bersama Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaedi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Sadaqah Muhammadiyah (Lazismu) mengunjungi kantor harian Republika, Selasa (4/10). Kunjungan tersebut untuk silaturrahmi guna membangun sinergi bersama.

Direktur utama Lazismu, Andar Nubowo mengatakan Lazismu merupakan lembaga zakat yang terus berkembang. Ke depan akan terus diusahakan setiap ranting Muhammadiyah memiliki Lazismu. Andar menyebut saat ini Muhammadiyah memiliki sekitar 13 ribu ranting di seluruh Indonesia. Sejak berdiri tahun 2002 kini sudah berdiri 180 kantor Lazismu dari Aceh sampai Papua.

"Kalau ada 10 persen saja akan ada 1000 lebih (Lazismu). Setiap hari ada permintaan dari ranting. Secara organisasi tumbuh," ujar Andar, di Kantor Republika, Jakarta, Selasa (4/10).

Dengan begitu, Andar menilai, infrastruktur Lazismu semakin banyak dan tumbuh. Apalagi potensi zakat Indonesia yang tinggi. Disamping itu, Lazismu juga memiliki tiga klasifikasi program yang akan dilaksanakan kedepannya antara lain, fokus terhadap dakwah, sosial dan pendidikan. Selain itu, Lazismu juga akan menggarap kepada ekonomi kreatif dan advokasi baik politik maupun hukum.

"Karena itu kita punya program sangat open maka kami bermitra sama siapapun," kata Andar.

Andar menyebut beberapa mitra lazismu yaitu majlis lembaga di Muhammadiyah, KontraS, MigranCare dan NGO lainnya. Andar juga mengajak Republika juga sebagai mitra lazismu.

"Sudah saatnya Lazismu dan Republika bersinergi," Andar menambahkan.

Sementara itu, Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika, Irfan Junaedi menyambut baik ajakan sinergi dari Lazismu. Pasalnya, Irfan ingin Republika menjadi simbol meraih misi bersama.

Irfan mengatakan, misi Republika dan Lazismu harus diperkuat dengan cara bergerak bersama. Sehingga kekuatan umat tidak mubadzir.

"Mubadzir kalau jalan sendiri-sendiri," kata Irfan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement