Selasa 04 Oct 2016 11:20 WIB

Kemenag Selenggarakan Simposium Internasional

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agus Yulianto
Perlindungan ummat. (Ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Perlindungan ummat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementrian Agama menyelenggarakan Simposium Internasional Kehidupan Bergama. Simposium ini berlangsung 4 Oktober hingga 6 Oktober 2016 di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat.

Kapuslitbang Kehidupan Keagamaan Kemenag Muharam Marzuki mengatakan, simposium ini akan dihadiri oleh 54 peserta call paper yang lolos dari 150 call paper yang telah diseleksi. "Peserta call paper akan sampaikan papernynya pada hari Kamis (6/10) yang berasal dari 20 negara," ujar dia dalam sambutan Pre Symposium Definisi Agama di Indonesia, Rekognisi, proteksi dan Kepastian Hukum, Selasa (4/10).

Pembukaan simposium akan dilaksanakan Rabu (5/10) dengan pembicara kunci Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin. Tema yang diangkat dalam simposium ini adalah managing diversity, fostering harmony.

"Tujuan simposium ini sebagai langkah untuk menegaskan rancangan undang-undang perlindungan umat beragama," ujar dia. Simposium ini diharapkan dapat menghasilkan kesimpulan definisi agama dari keragaman agama di Indonesia baik agama samawi maupun ardi.

Narasumber pre simposium yang hadir di antaranya Mantan Sekjen Kemenag Bahrul Hayat, Direktur Institut of Culture, religion and world Affairs di Pardee School of Global Studies Boston University, AS Robert W Hefner, Kepala Badan Litbang dan Diklat Kemenag Abd Rahman Mas'ud, dan Perwakilan Media GATRA Asrori S Karni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement