Senin 03 Oct 2016 17:31 WIB

Abbasiyah Jatuh, Bangsa Turki Jadi Kekuatan Islam Baru

Rep: ahmad islamy Jamil/ Red: Agung Sasongko
Kunjungan Sultan Ustmaniyah, Reshad di Balkan.
Foto: worldbulletin.com
Kunjungan Sultan Ustmaniyah, Reshad di Balkan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama tiga abad, bangsa Turki berhasil menolak Islamisasi yang dilakukan bangsa Arab. Namun pada 830, Kekhalifahan Islam di bawah Dinasti Abbasiyah mulai merekrut orang-orang non-Arab untuk dijadikan sebagai prajurit budak atau dikenal juga dengan sebutan mamluk atau ghilman. Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan bangsa Turki.

(Baca: Keterlibatan Bangsa Turki Bangun Peradaban Islam)

Pada masa itulah, banyak orang Turki yang akhirnya masuk Islam, baik sebelum maupun sesudah menjadi tentara khalifah. Seiring perjalanan waktu, pengaruh tentara-tentara Turki tersebut di lingkungan istana Abbasiyah semakin menguat.

“Budak-budak militer itu pada akhirnya mendominasi pemerintahan dan membangun pola di seluruh kelas militer dunia Islam,” ujar sejarawan Barat, Bernard Lewis, dalam buku Race and Slavery in the Middle East.

Pada abad kesebelas, sekelompok tentara Turki Seljuk di bawah pimpinan Tughril Beg mendapat tugas dari Khalifah Abbasiyah untuk merebut kembali Kota Baghdad dari tangan Dinasti Buyid yang berpaham Syiah. Tugas itu berhasil dilaksanakan dengan baik oleh Tughril. Untuk menghargai jasanya tersebut, khalifah akhirnya menjadikannya sebagai menantu.

Secara perlahan, pengaruh bangsa Arab semakin melemah seiring meredupnya kekuasaan Dinasti Abbasiyah. Bangsa Turki pun mulai muncul sebagai kekuatan Islam yang baru. Pada 1037, Tughril Beg resmi mendirikan Kesultanan Seljuk di Persia.

Pada masa selanjutnya, wilayah kesultanan Turki ini mencakup dari tanah Hindu Kush di sebelah barat hingga Anatolia di timur, dan dari Asia Tengah di utara hingga Teluk Persia di selatan. Sayangnya, invasi yang dilakukan bangsa Mongol pada abad ke-12 menurunkan pamor kejayaan Dinasti Seljuk. Kesultanan ini resmi bubar pada 1194, dan kemudian terpecahpecah ke dalam kerajaan-kerajaan kecil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement