Kamis 29 Sep 2016 06:17 WIB

Aksi Islamofobia di AS Sasar Muslimah Berhijab

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Damanhuri Zuhri
Muslimah Amerika/ilustrasi
Foto: getreligion.com
Muslimah Amerika/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sebuah jaringan penyiaran Muslim Amerika belum lama ini merilis video yang isinya mengungkapkan sejumlah kasus kejahatan kebencian (hate crime) terbaru yang menyasar umat Islam di Amerika.

Dalam video tersebut tergambarkan, kaum Muslimah Amerika kerap menjadi sasaran serangan bernuansa Islamofobia karena jilbab yang mereka kenakan.

“Kejahatan kebencian terhadap Muslim Amerika mencapai tingkat tertinggi sejak Insiden WTC 11 September 2001 lalu. Perempuan Muslimah yang mengenakan jilbab menjadi kelompok yang paling rentan mendapat serangan kebencian tersebut,” ungkap video berjudul Hijab: Expression of Faith, Magnet for Hate yang dirilis lembaga penyiaran Islamic Broadcasting Network (IBN), Selasa (27/9).

Meskipun akhir-akhir ini penerimaan wanita Muslimah berhijab di sejumlah perusahaan besar Amerika mengalami lonjakan, Islamofobia tetap saja masih menjadi persoalan besar yang mesti dihadapi umat Muslim di negeri Paman Sam.

“Masih dibutuhkan kerja yang ekstra keras dalam mengatasi peningkatan Islamofobia dan berbagai kejahatan kebencian berbahaya lainnya di Amerika,” ungkap video lagi.

Kejahatan kebencian terhadap Muslim di AS semakin meningkat dalam beberapa waktu belakangan ini, karena dipicu kampanye anti-Islam yang dikoar-koarkan calon presiden Donald Trump.

Pada awal September ini, seorang turis Muslimah dibakar oleh penyerangnya di pusat kota Manhattan, New York. Perempan itu dibakar lantaran mengenakan jilbab dan busana tradisional Islami.

Pada Juni lalu, seorang pria Muslim bernama Mohamed Rasheed Khan dipukuli secara brutal oleh tiga orang tak dikenal saat ia sedang dalam perjalanan pulang dari masjid di Jamaica, Queens, New York.

Sementara, dua Muslim lainnya di Queens, yaitu Imam Maulama Akonjee (55 tahun) dan asistennya, Thara Uddin (64), dibunuh oleh orang tak dikenal. Aksi sadis itu menyebabkan keributan dan protes dari banyak kalangan Muslim di New York.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement