REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA -- Australia merupakan benua yang berdiri dalam satu negara. Artinya, satu negara yang menempati satu benua, tidak seperti di benua Asia, Eropa, Afrika maupun benua Amerika yang dihuni oleh berbagai bangsa dan negara. Lalu dalam kebebasan beragama pun dijamin oleh undang-undang, dan juga toleransi antar-umat beragama cukup tinggi, dan perkembangan Islam di Australia cukup pesat.
Melihat dari umat Muslim Indonesia yang sangat solid di Australia, Ustaz Erick Yusuf pun hadir dalam undangan untuk khusus tausyiah di Acara Gala Dinner (Dine&Donate). Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan, Muslim asal Indonesia di negeri ini (Australia, red), tentunya terbukti menjadi contoh dan tauladan yang baik. "Khususnya, dalam menjalin persaudaraan secara damai dengan komunitas masyarakat di Australia," ujar Kang Erick , dalam keterangannya yang diterima Republika Online, hari ini.
Dalam Acara Gala Dinner tersebut, Ustaz Erick Yusuf bertemu khusus dengan dubes RI untuk Australia, Nadjib Riphat Kesoema. Dalam kesempatan itu juga, dibicarakan mengenai perkembangan dakwah Islam di Australia. Sebab, umat Muslim menjadi soroton dan kadang dianggap sebagai ancaman oleh sebagian orang yang kontra Islam.
Kang Ercik pun kemudian mengajak seluruh muslim di Australia untuk selalu memperlihatkan keindahan akhlak Islam karena sebagai duta Islam di Australia. “Indonesia memiliki peran dalam perkembangan Islam di Australia hingga saat ini, Indonesia juga menjadi panutan karena dianggap sebagai negara yang bisa menunjukkan wajah Islam yang damai untuk menyatakan komunitas Muslim dari berbagai latar belakang negara dan budaya”, ujarnya.
Kang Erick menilai, warga Muslim Indonesia di Australia sangat solid, namun masih terfokus dalam perkembangan dakwah di kota masing-masing. Dalam acara ini Kang Erick mengajak, warga Muslim Australia untuk membuat satu payung organisasi besar, semacam Indonesian Islamic Community Australia dan New Zealand agar terjaganya ukhuwah islamiyah. “Selain itu, juga akan efektif dalam bersinergi program yang dijalankan, saling bertukar informasi dan lain sebagainya”, tambah Kang Erick.