Kamis 22 Sep 2016 13:50 WIB

NU Peduli Bencana Bantu Korban Banjir Garut dan Longsor Sumedang

Rep: reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Sejumlah anak-anak melintas di Kampung Cimacan pasca banjir bandang, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9)
Foto: Mahmud Muhyidin
Sejumlah anak-anak melintas di Kampung Cimacan pasca banjir bandang, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Rabu (21/9)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lebih dari 250 relawan yang berasal dari lembaga dan badan otonom Nahdlatul Ulama (NU) langsung melakukan aksi tanggap darurat dan membantu korban banjir bandang di Garut dan longsor di Sumedang, Jawa Barat. Tidak hanya itu, NU juga mendirikan Posko Bersama NU Peduli Bencana sebagai pusat operasi, pusat komando, dan pusat koordinasi semua aktivitas kemanusiaan tersebut.

Aksi ini sudah dilakukan oleh warga NU sejak Rabu (21/9) pagi. Menurut Juru Bicara Posko Peduli Bencana Garut, Subhan Fahmi, para relawan dari warga NU tersebut tidak hanya membantu evakuasi korban, tapi juga tengah melakukan kaji cepat dampak kejadian dan kebutuhan yang diperlukan korban banjir bandang tersebut. Saat ini sudah ada 150 relawan NU yang tengah terlibat kegiatan evakuasi korban di Garut. Sementara sisanya membantu evakuasi korban bencana longsor di Sumedang.

''Relawan kami yang berjumlah lebih dari 150 terlibat dalam kegiatan evakuasi di sejumlah titik. Selain itu, di saat yang hampir bersamaan kami juga melakukan kaji cepat dampak dan kebutuhan,'' ujar Fahmi dalam keterangan resmi yang diterima republika.co.id.

Sementara untuk korban longsor di Sumedang, Koordinator Posko Bersama NU Peduli Bencana Sumedang, Fahrizal Fauzi, mengungkapkan, pihaknya sudah menyalurkan bantuan dalam bentuk makanan dan kebutuhan pokok. ''Bantuan tersebut kami peroleh dari partisipasi masyarakat di sekitar wilayah Sumedang,'' tutur Fahrizal.

Tidak hanya itu, Koordinator Tim Tanggap Darurat Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) PBNU, Yulistianto, menyatakan, LPBI NU akan terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak terkait terutama Pemerintah Daerah. Koordinasi dan komunikasi ini penting agar bantuan yang diberikan bisa tepat sasaran.

Yulianto menambahkan, bantuan-bantuan tersebut tidak hanya berasal dari pengurus dan warga NU di sekitar Kabupaten Garut dan Sumedang, tapi juga ada yang berasal dari Tasikmalaya. ''Aksi tersebut merupakan merupakan solidaritas dari warga dan Pengurus NU,'' ujar Yulianto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement