Kamis 22 Sep 2016 11:12 WIB

Raja Maroko: Teroris Bukan Islam

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus Yulianto
Sholat Jumat di Maroko yang diikuti Raja Mohamed VI
Foto: istimewa
Sholat Jumat di Maroko yang diikuti Raja Mohamed VI

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT -- Raja Maroko menegaskan, kalau teroris, termasuk ISIS, bukanlah Muslim. Karenanya, Ia menyerukan, diaspora Maroko berperan aktif menciptakan perdamaian dan koeksistensi antara budaya dan agama.

Raja Mohammed VI kembali menegaskan, kebijakan luar negeri Maroko, dan menempatkan perspektif visi Kerajaan Maroko untuk melawan terorisme. Ia menilai, prioritas tinggi sesuai tekad memainkan peran utama di Afrika, sekaligus menjangkau Aljazair untuk tidak memusuhi Maroko demi membangun masa depan yang lebih baik.

"Mereka yang terlibat terorisme atas nama Islam, bukan Muslim," kata Mohammed seperti dilansir Morocco World News, Kamis (22/9).

Ia menerangkan, para pelaku terorisme yang ada selama ini cuma membawa-bawa nama Islam sebagai dalih, yang digunakan untuk membenarkan kejahatan dan kebodohan mereka. Menurut Mohammed, para pelaku teror itu sudah menyimpang dari jalan yang benar, dan akhir nasib mereka adalah tinggal selamanya di neraka.

Selain mengutuk terorisme, pernyataan Raja Maroko ini memang bertujuan mendefinisikan posisi Islam dalam kaitannya dengan konsep jihad maupun syahid. Pasalnya, para pelaku teror kerap menghubung-hubungkan tindakan menyimpang mereka dengan Islam, melalui konsep keberanian jihad ataupun meninggal secara syahid.

Berfokus ke fakta teroris bukan Muslim, ia menempatkan, teroris di luar komunitas Muslim dan bertentangan dengan Islam yang tidak boleh mengucilkan siapapun. Ia turut menyoroti kehebohan media-media barat, yang terus menargetkan komunitas Muslim di Eropa dan AS, terutama beberapa bulan terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement