Rabu 21 Sep 2016 05:45 WIB

Bisnis Produk Halal Terus Tumbuh di Amerika Serikat

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Damanhuri Zuhri
Produk halal (ilustrasi).
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Produk halal (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Kritikan terhadap Islam dan seruan boikot terhadap produk beraroma Islam, kata Amanullah, justru menjadi bumerang dan malah mendorong bisnis produk halal. Saat Whole Foods memulai promo Ramadhan misalnya, perusahaan ini menuai kritik.

Namun, seperti dikatakan Global Grocery Coordinator Whole Foods, Rickk Findlay, perusahaannya tidak gentar dengan kritik itu. "Orang-orang justru datang ke Whole Foods untuk mencari tahu trend setter yang jadi buah bibir itu," kata Findlay.

Data demografi membuat produk halal terlihat tak rentan atas risiko. Menurut riset Pew Research Center, terdapat 3,3 juta Muslim di AS pada 2015 dan populasi Muslim diprediksi akan terus tumbuh mencapai 8,1 juta jiwa pada 2050. Dengan begitu, Muslim akan melampaui jumlah populasi Yahudi yang sejauh ini menjadi kelompok agama terbesar setelah Kristen di AS.

CEO American Halal Co, Adnan Durrani, memprediksi, 80 persen konsumen produk di bawah merek Saffron Road bukanlah penganut Islam. Mereka hanya penyuka makanan yang menginginkan makanan lebih baik. Saffron Road adalah merek produk makanan terkemuka di jaringan Whole Foods dan dijual di lebih dari 12 ribu lokasi.

Durrani sendiri mengonsumsi makanan kosher saat masih anak-anak mengingat sulitnya mencari makanan halal. Berbeda dengan saat ini, makanan halal jauh lebih mudah didapat, salah satunya yang disediakan Halal Guys di New York.

Director of Marketing Halal Guys, Andrew Eck, mengatakan, selain New York dan Chicago yang merupakan kota tempat bertemunya aneka etnik, Halal Guys membuat satu gerai di sebuah kota kecil di California. "Makanan halal tidak hanya disukai warga perkotaan, tapi juga oleh warga pinggiran kota dan mereka non-Muslim," katanya.

Halal Guys dinilai telah menembus demografi dengan rasa. Pada jam makan siang, setidaknya ada 20 orang mengantre di gerai Halal Guys.

Saat ditanya alasan makan di sana, para pengunjung memberi jawaban sederhana, yakni karena ingin makan daging ayam atau kambing, bukan mengikuti agama tertentu. Halal Guys sudah berhenti menyajikan menu daging kambing, tapi konsumen mereka terus meminta.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement