REPUBLIKA.CO.ID, STRASBOURG -- Pimpinan Spiritual Tertinggi Tibet, Dalai Lama, turut memberikan pandangannya tentang Islam dan terorisme. Ia menilai para pelaku terorisme yang mengaku Islam bukanlah Muslim sebenarnya.
Dalai Lama menegaskan kalau semua agama disatukan oleh nilai-nilai cinta, kasih sayang, toleransi, dan dengan kesamaan itu dunia akan mampu membangun perdamaian. Maka itu, Dalai Lama mengutuk keras siapapun mereka yang melakukan tindakan kekerasan atas nama agama.
"Teroris Budha teroris Muslim itu kata-kata yang salah, setiap orang yang melakukan kekerasan bukan lagi Buddha atau Muslim yang asli, sebab merupakan ajaran Muslim kalau sekali terlibat pertumpahan darah, sebenarnya Anda tidak lagi mempraktikan Islam sejati," kata Dalai Lama seperti dilansir dari Independent, Selasa (20/9).
Ia menerangkan, semua tradisi agama besar sebenarnya membawa pesan yang sama seperti pesan cinta, kasih sayang, pengampunan, toleransi, kepuasan dan disiplin diri. Karenanya, Dalai Lama menekankan membedakan fundamentalisme dan Islam, bisa jadi kunci menghentikan kekerasan dan memperkuat integrasi.
"Pada tingkat itu, kita dapat membangun harmoni asli atas dasar saling menghormati, saling belajar dan saling mengagumi," ujar Dalai Lama.
Dalai Lama ke-14 yang memiliki nama Tenzin Gyatso tersebut, mengungkapkan pandangannya tentang terorisme di depan Parlemen Eropa di Strasbourg, Perancis. Selain itu, baru-baru ini ia telah selesai memberikan kuliah umum tentang etika di luar agama, masih di kota yang sama.