REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Mempertimbangkan Muslim global sebagai pilar penting pariwisata halal, Iran percaya diri bisa jadi destinasi utama pariwisata bagi umat Islam.
Menteri Tenaga Kerja dan Kesejahteran Sosial Iran, Ali Rabiei mengatakan, Iran menargetkan penciptaan lapangan kerja dari industri pariwisata mencapai 130 ribu hingga sisa waktu akhir kalender Iran yang berakhir 20 Maret 2017.
Pekan lalu, Rabiei menghadiri peletakan batu pertama sebuah hotel halal bintang lima di kota bersejarah, Isfahan. Pembangunan hotel halal ini ditargetkan rampung dalam tiga tahun mendatang.
''Memperkuat industri pariwisata akan mengokohkan ekonomi dan menciptakan banyak lapangan kerja bagi masyarakat,'' ungkap Rabiei seperti dikutip Tehran Times akhir pekan lalu.
Awal Agustus lalu, Direktur Organisasi Warisan Budaya, Pariwisata, dan Kerajinan Tangan Iran, Masoud Soltanifar menyatakan Iran punya kapasitas untuk jadi destinasi utama bagi wisatawan Muslim dan bisa jadi pusat industri halal.
Iran melihat Muslim di berbagai penjuru dunia merupakan pilar penguat perkembangan industri pariwisata halal. Wisata halal sendiri merupakan subkategori pariwisata dimana layanan menyediakan fasilitas yang dibutuhkan wisatawan Muslim untuk memenuhi kewajiban agamanya.