Senin 05 Sep 2016 14:07 WIB

PKPU Imbau Pengurban Tak Ulur Waktu Transaksi Kurban

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Damanhuri Zuhri
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Public Relation PKPU Muhammad Sukismo mengimbau pengurban tak mengulur waktu untuk bertransaksi hewan kurban. Pasalnya keterlambatan penerimaan hewan kurban lewat lembaga penyalur hewan kurban akan berdampak pada distribusi.

Ia mengakui kebiasaan pengurban menunda-nunda transaksi hewan kurban di akhir waktu malah merepotkan lembaga penyalur hewan kurban. Namun menurutnya, lembaga penyalur tak bisa berbuat banyak dalam menangani kebiasan tersebut. Pihak lembaga penyalur hanya bisa mengedukasi pengurban lewat berbagai media.

"Kita edukasi sudah lewat social media, baliho dan koran, tapi mereka kan yang punya hak untuk kurban. Sebagai amil, kita tak punya hak untuk memaksa, masa mesti kita kejar-kejar? jadi ini gampang-gampang susah," katanya kepada Republika, Senin (5/9).

Ia mengingatkan, jika pengurban telat bertransaksi kurban, maka dampaknya bisa mengurangi jatah penerimaan kurban di suatu daerah. Ia mencontohkan PKPU sudah menargetkan penerimaan 19 ribu hewan kurban.

Dari ke-19 ribu kurban itu, PKPU juga telah mempunyai tujuan distribusi. Sehingga jika nantinya target tak berhasil terpenuhi sesuai tenggat waktu, maka penyaluran distribusi di suatu wilayah bisa terganggu.

"Kita kan targetin 19 ribu sudah ada lokasi distribusinya dimana aja. Saat ga tercapai target maka banyak lokasi yang kosong, misalnya tahun lalu Somalia harusnya target 200 ekor sapi tapi baru bisa kasih 100 misalnya," ujarnya. Bahkan, ia menjelaskan untuk distribusi wilayah Indonesia harus mengalami penundaan jika target hewan kurban tak terpenuhi sesuai waktu.

"Kalau di Indonesia kita ga capai target ya banyak yang kita cancel, kita tunda distribusinya tahun depan, atau dikurangin saja porsi distribusinya. Misalnya harusnya dapat 100 ekor sapi atau kambing tapi cuma dapat 50 atau 25 dengan aalasan kita enggak capai target," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement