Kamis 01 Sep 2016 15:33 WIB

Kemenag Dorong Umat Islam Lebih Pelajari Ilmu Alquran

Rep: wahyusuryana/ Red: Damanhuri Zuhri
Menteri Agama Lukman Hakim  Syaifuddin memukul gong sebagai tanda  peresmian Seminar Internasional Al Qur'an.
Foto: Darmawan/Republika
Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin memukul gong sebagai tanda peresmian Seminar Internasional Al Qur'an.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama telah menggelar seminar internasional Al Qur'an selama tiga hari di Jakarta. Seminar itu dimaksudkan meningkatkan lagi minat umat Islam mempelajar ilmu-ilmu Alquran.

Ketua Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Balitbang dan , Dr Muchlis Hanafi, mengungkapkan Kementerian Agama bermaksud membangkitkan minat Muslim Indonesia mempelajari ilmu-ilmu Alquran.

Salah satunya, kata Muchlis, diwujudkan lewat seminar internasional Alquran, yang dijadikan sebagai tonggak awal penyusunan Mushaf Alquran Standar Indonesia.

"Melalui seminar ini kita akan coba bangkitkan lagi gairah orang mempelajari ilmu-ilmu Alquran, yang sangat penting tapi memang langka di perguruan tinggi maupun pesantren," kata Muchlis kepada Republika, Kamis (1/9).

Muchlis mengingatkan, Indonesia merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, sehingga segala kebijakan tentang Islam di Indonesia tentu akan menjadi perhatian dunia.

Ia berpendapat, salah satu aspek yang akan menjadi perhatian dunia tentu saja soal standar mushaf Alquran yang dimiliki Indonesia, yang mungkin saja bisa jadi acuan Islam secara global.

Menurut Muchlis, semangat umat Islam di Indonesia mempelajari ilmu-ilmu Alquran jaman dulu sangat tinggi, namun seperti semakin hilang seiring perkembangan jaman.

Kondisi itu, lanjut Muchlis, disebabkan banyak alasan yang salah satunya karena Indonesia memiliki pakar-pakar Alquran yang terbilang sedikit, terutama di bidang rasm atau aspek penulisan Alquran.

Padahal, ia menekankan perkembangan mushaf Alquran di dunia Islam bersifat dinamis, sedangkan yang terjadi di Indonesia ilmu-ilmu Alquran seperti statis dan seakan tanpa perkembangan.

Menurut Muchlis, itu menjadi dorongan Kementerian Agama untuk mengembalikan semangat umat Islam mempelajari ilmu Alquran, termasuk merumuskan Mushaf Alquran Standar Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement