REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Forum Zakat (FOZ) Nasional telah meluncurkan program Sekolah Amil Nasional. Program ini diharapkan bisa memperkuat kapasitas yang dimiliki oleh pengelola zakat, termasuk amil ataupun lembaga zakat itu sendiri.
Menurut Ketua FOZ Nasional, Nur Efendi, setidaknya ada tiga isu besar yang saat ini menguat diantara para pengelola zakat. Salah satunya adalah peningkatan kapasitas amil dan lembaga pengelola zakat. Hal ini pun tidak terlepas dari adanya sertifikasi kompetensi sebagai amil.
''Nah, dari sini, kami siapkan orang-orangnya supaya yang jadi amil itu betul-betul certified, dia menjadi amil. Jadi profesional, tidak asal mendaftar menjadi amil, ada sertifikasinya supaya dia layak sebagai amil,'' tutur Nur Efendi saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (23/8).
Lebih lanjut, Nur menjelaskan, atas dasar ini akhirnya FOZ membentuk Sekolah Amil Inndonesia. Di program tersebut, para peserta akan mendapatkan pembelajaran dan pemahaman soal kompetensi-kompetensi dasar sebagai amil. Termasuk mulai dari penghimpunan, pengelolaan, hingga pemberdayaan zakat.
''Seperti di bidang pemberdayaan, bagaimana cara pengelolaan dan mengukur seorang mustahik ini bisa menjadi muzaki. Ini yang nanti diajarkan di sekolah amil,'' tuturnya.
Nur mengungkapkan, para peserta dari Sekolah Amil Nasional ini berasal dari lembaga-lembaga amil nasional. Hingga saat ini, setidaknya sudah ada 20 orang yang berasal dari berbagai lembaga amil. Para peserta ini pun secara sukarela mendaftarkan diri ke Sekolah Amil Nasional.
''Dari sisi personal, dia sebagai amil bisa menjadi lebih profesional. Dari sisi kelembagaan, mereka bisa jadi lebih ter update. Banyak input dan info-info baru yang masuk dari hasil sekolah amil ini,'' tutur Nur.
Rencananya, Sekolah Amil Nasional ini akan dimulai pada September mendatang di Kompleks Daarul Quran, Ciledug, Tangerang. Untuk angkatan pertama kali ini akan digelar dalam jangka pendek, yaitu selama tiga bulan. Namun, nantinya masa pendidikan akan digelar secara reguler atau jangka panjang, yang menjacapi satu tahun.
Untuk tim pengajar, Nur mengungkapkan, akan ada pengajar yang berasal dari posisi top management di sejumlah lembaga-lembaga amil zakat nasional. Selain itu ada pula dari Kementerian Agama dan akademisi-akademis yang selama ini dianggap berdedikasi di bidang pengelolaan zakat.
Selain bakal berbentuk pengajaran di kelas, Sekolah Amil Nasional ini juga akan menggelar kelas magang. Magang ini dilakukan di lembaga-lembaga amil zakat yang memiliki program yang dianggap berhasil, baik dari segi ekonomi, pendidikan, dan pemberdayaannya.