REPUBLIKA.CO.ID, MAROS -- Pagi yang begitu dingin menyelimuti dusun Cindakko kala itu. Semangat dan harapan terbinar dari anak-anak dusun Cindakko, Kabupaten Maros menuju lapangan di depan rumah tempat mereka belajar dan menimba ilmu di Cindakko (17/8).
Mereka seolah menunjukan harapan untuk menuntut ilmu dan belajar sama seperti yang lainnya. Tanpa sekolah, tanpa seragam, jarak yang jauh, bukan menjadi penghalang untuk mereka bisa datang belajar karena di balik semangat mereka ternyata ada cita-cita yang membuat mereka semangat itu. Cita-cita yang ingin mereka wujudkan adalah agar keluarga, sanak saudara dan masyarakat Cindakko betul-betul merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya.
Di Cindakko tidak ada satupun fasilitas yang bisa dinikmati warga. Jangankan sekolah, Puskesmas pembantu, atau fasilitas lainnya, listrik dan jaringan pun tidak ada sama sekali. Maka wajar masyarakat Cindakko mengatakan bahwa kemerdekaan itu bukan miliknya, tapi milik orang-orang yang berkuasa.
Hampir sebulan Program CSR (Corporate Sosial Responcibility) BPD Bank Sulselbar bekerjasama dengan PKPU Makassar sebagai salah satu wujud terciptanya Kemandirian yang berlanjut. Selama itu telah membangun fasilitas MCK, masjid, dan sekolah. Pembangunan ditargetkan selesai bulan september nanti. Pembangunan Ini, harapannya menjadi awal masyarakat Cindakko menjadi masyarakat madani. Masyarakat yang bisa merasakan pendidikan, kesehatan layaknya masyarakat Indonesia di kota besar.
Peringatan 17 Agustus 2016 kemarin, Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Makassar mengajak anak-anak dan Warga Cindakko untuk melaksanakan Upacara Bendera. Dalam acara ini juga dibagikan seragam sekolah kepada siswa-siswa kelas jauh di dusun Cindakko. Upacara ini menjadi sebuah kebahagiaan yang sangat besar bagi warga Cindakko, dilihat dari antusiasme warga yang membawa kue-kue dan makanan tradisional yang dimakan bersama setelah upacara selesai.
Bagi mereka berpuluh tahun tinggal di Cindakko, baru kali ini bendera Merah Putih berkibar di dusun ini. Upacara ini adalah upacara pertama bagi mereka. Kebahagian mereka bertambah setelah melihat anak-anaknya memakai seragam sekolah yang diberikan oleh Bank Sulselbar melalui PKPU Makassar kepada mereka.
Bahkan banyak orang tua dari mereka yang meneteskan air mata melihat senyum anaknya menggunakan seragam merah putih lengkap dengan topi dan dasinya. Seolah terpancar di mata mereka bahwa anak-anaknya adalah harapan untuk masa depan yang lebih cerah.
Setelah upacara bendera, warga menuju bukit di samping lokasi upacara untuk membuat pondasi sekolah. Bangunan yang mereka idamkan untuk kegiatan belajar dan belajar dengan nyaman akan segera terwujud. PKPU Makassar, berhasil memicu semangat Warga untuk bisa bergotong royong mendirikan sekolah secara swadaya.
"Inakke sanna rannuku anciniki anak-anakku assikola, ammake baju beru, naribangungan sikola, PKPU angerangan anne kampunga rinra tamakulle kulle, Ansarei semanga wargaya ambangungi pakrasanga. (saya sangat senang melihat anak-anak bersekolah, memakai baju baru, dan dibangunkan sekolah, PKPU telah membawakan cahaya yang besar, memberikan semangat besar kepada warga untuk membangun kampungnya)," ujar daeng Roa, salah seorang warga Cindakko.