Kamis 18 Aug 2016 14:09 WIB

PBNU Prihatin Diorama Sejarah Kemerdekaan tak Cantumkan Peran Ulama

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agung Sasongko
PBNU, ilustrasi
Foto: Tahta Aidilla/Republika
PBNU, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Banyak diorama sejarah yang tidak mencantumkan peran alim ulama merebut kemerdekaan. Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Helmy Faisal Zaini, mengaku prihatin dengan banyaknya diorama sejarah yang tidak mengingatkan peran para alim ulama di masa kemerdekaan.

Padahal, alim ulama jelas merupakan salah satu komponen bangsa paling penting, yang ikut berjuang merebut kemerdekaan Indonesia. "PBNU akan sampaikan surat resmi, sebagai langkah pelurusan sejarah Indonesia," kata Helmy, Rabu (17/8).

Melalui surat itu, PBNU akan meminta pemerintah meluruskan diorama, termasuk buku-buku sejarah sekolah, yang akan jadi peninggalan penting penunjuk sejarah. Selain itu, Helmy berharap segera dilakukan pembetulan nama-nama jalan yang menggunakan nama pahlawan dari kalangan ulama karena banyak salah eja.

Meski begitu, ia mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, dengan telah menetapkan hari santri secara nasional. Terlebih, Helmy memberi apresiasi atas pernyataan Penglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, yang malah telah lebih dulu menegaskan jasa para alim ulama merebut kemerdekaan Indonesia.

Menurut Helmy, pernyataan Panglima TNI yang menganggap alim ulama sebagai ibu dan ayah dari tentara kemerdekaan Indonesia, merupakan penegasan penting sejarah NKRI. Pasalnya, pergerakan alim ulama memang merupakan cikal bakal lahirnya TNI, baik yang dulu dilakukan secara individu maupun kelompok.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement